Survei Fed : Tarif Berkontribusi Terhadap Peningkatan Biaya Input AS

- Pewarta

Kamis, 13 September 2018 - 04:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, Washington – Tarif-tarif yang dikenakan dan diusulkan pemerintahan Trump terhadap impor baru-baru ini telah menyebabkan kenaikan biaya input di seluruh Amerika Serikat, menurut survei Federal Reserve AS yang dirilis pada Rabu (12/9/2018).

“Tarif-tarif dilaporkan berkontribusi terhadap kenaikan biaya input, terutama untuk produsen,” kata The Fed dalam survei terbaru tentang kondisi ekonomi, yang dikenal sebagai Beige Book, berdasarkan informasi yang dikumpulkan hingga 31 Agustus.

“Biaya input bisnis secara umum meningkat lebih cepat daripada harga jual, meskipun ada peningkatan upaya-upaya untuk mengabaikan kenaikan biaya kepada pelanggan,” survei menunjukkan.

Di distrik The Fed New York, bisnis terus melaporkan kenaikan yang meluas dalam harga input, khususnya di sektor manufaktur, perdagangan grosir, dan pendidikan & kesehatan, menurut survei tersebut.

Di distrik The Fed Philadelphia, hampir dua pertiga dari perusahaan lokal mencatat bahwa kenaikan harga atau gangguan pasokan “sudah terjadi atau diantisipasi karena tarif-tarif dan ancaman tarif.”Bisnis di distrik The Fed Cleveland juga menyuarakan keprihatinan bahwa “dampak tarif-tarif akan segera merembes melalui rantai pasokan” dalam bentuk harga yang lebih tinggi dari peralatan transportasi baru, termasuk truk dan trailer, survei mengatakan.

Kenaikan biaya input terjadi setelah pemerintahan Trump memberlakukan tarif-tarif tinggi pada berbagai produk impor senilai puluhan miliar dolar AS, memprovokasi penentangan yang kuat dari komunitas bisnis domestik dan tindakan balas dendam dari mitra perdagangan AS.

Amerika untuk Perdagangan Bebas, sebuah koalisi baru dari lebih dari 80 asosiasi perdagangan AS, dan Petani untuk Perdagangan Bebas, koalisi yang didukung oleh kelompok industri pertanian terbesar di negara itu, pada Rabu (12/9/2018) mengumumkan partisipasi dalam kampanye nasional untuk menentang tarif-tarif terhadap impor yang dilakukan pemerintahan Trump.

Kampanye jutaan dolar AS, yang disebut “Tariffs Hurt the Heartland”, akan fokus pada menceritakan kisah-kisah bisnis, petani, pekerja dan keluarga Amerika yang dirugikan oleh tarif melalui acara-acara di balai kota, penjangkauan akar rumput ke Kongres dan pemerintah, sosial media, tanggapan cepat dan iklan digital, menurut pernyataan dari koalisi perdagangan. (pep)

Berita Terkait

Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman
Jepang Khawatir Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Global, Terkait Kebijakan Tarif AS
Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow
Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation
Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh
Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap
Kolaborasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan JIHDO untuk Perluas Pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 13:24 WIB

Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman

Senin, 3 Februari 2025 - 08:04 WIB

Jepang Khawatir Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Global, Terkait Kebijakan Tarif AS

Senin, 30 Desember 2024 - 13:19 WIB

Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:33 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow

Minggu, 1 September 2024 - 16:42 WIB

Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation

Berita Terbaru