Mediaemiten.com, Jakarta – Nilai tukar (kurs) rupiah diperkirakan bergerak di kisaran level Rp14.600-Rp14.660 per dolar AS pada hari ini Kamis, (30/8/2018), menyusul penguatan dolar akibat ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga The Fed.
Pagi ini kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank melemah tipis sebesar sembilan poin menjadi Rp14.650 dibanding sebelumnya Rp14.641 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail di Jakarta, Kamis, mengatakan ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed pada bulan September mendatang membebani mata uang rupiah
“Dolar AS cenderung menguat didorong oleh naiknya pertumbuhan ekonomi AS di triwulan kedua sebesar 4,2 persen dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar empat persen,” katanya.
Baca Juga:
Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!
Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Data itu, lanjut Ahmad, memberikan sinyal positif bagi naiknya inflasi inti di bulan Juli yang diperkirakan sesuai dengan ekspektasi The Fed sebesar dua persen. “Hal itu dapat mendorong keyakinan The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga di bulan September,” paparnya.
Selain itu, kata dia, data AS seperti Core Personel Consumption Expenditure (PCE) di triwulan kedua juga naik sebesar dua persen sesuai dengan estimasi.
Ia memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp14.600-Rp14.660 per dolar AS pada hari ini (Kamis, 30/8).
Sementara itu, Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga mengatakan ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat ditambah sentimen masalah dagang global masih membebani mata uang pasar negara berkembang.
“Sentimen saat ini membuat dolar AS stabil dengan kecenderungan menguat,” katanya. (zub)