Perjuangan Sri Wahyuni, Mitra Holding Ultra Mikro dalam Sediakan Akses Keuangan Formal di Kampung Nelayan

- Pewarta

Sabtu, 27 Mei 2023 - 14:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sri Wahyuni, Mitra Holding Ultra Mikro. (Dok. Bank BRI)

Sri Wahyuni, Mitra Holding Ultra Mikro. (Dok. Bank BRI)

MEDIAEMITEN.COM – Hidup di sekitar perkampungan nelayan di daerah Juata Laut, Tarakan, Kalimantan Utara, membuat Sri Wahyuni tidak asing dengan aktivitas rentenir.

Pasalnya, para nelayan di lingkungan tempatnya tinggal sudah terbiasa melakukan pinjaman ke rentenir. Bunga yang tinggi dan mencekik tidak menghalangi masyarakat nelayan di Juata Laut untuk meminjam uang kepada rentenir.

Sebagai gambaran, untuk pinjaman senilai Rp1 juta, para nelayan pesisir ini harus membayar bunga Rp400 ribu dalam sebulan. Artinya, bunga pinjaman para rentenir tersebut mencapai 40% hanya dalam sebulan.

Tidak ada pilihan. Begitu selalu yang menjadi alasan para nelayan untuk menghindari jerat rentenir.

“Banyak yang mengeluh, pinjam ke rentenir, bank keliling. Banyak!, Bunganya ngeri, mencekik. Tapi ya memang tidak ada pilihan. Sementara mereka memang perlu modal,” jelas Sri tentang kondisi masyarakat nelayan selama ini.

Namun, sejak Holding Ultra Mikro dari BRI Group terbentuk dan pembiayaan ultra mikro (UMi) mulai masuk ke Tarakan, khususnya Juata Laut, kebiasaan itu sedikit demi sedikit berhasil dikurangi.

Adalah Sri yang menjadi kepanjangan pembiayaan ultra mikro dari BRI atau Mitra UMi untuk wilayah Juata Laut, Tarakan.

Bermula pada Desember 2021, Sri mulai mengenalkan sistem pinjaman UMi kepada masyarakat Juata Laut di Tarakan. Cicilannya dinilai ringan dan fleksibel, serta memudahkan bagi masyarakat yang selama ini sudah terbiasa dengan bunga tinggi mencekik.

“Saya sebelumnya bukan AgenBRILink, hanya nasabah biasa. Saya ditawarkan oleh BRI menjadi Mitra UMi, karena di sekitar saya nelayan semua. Waktu ditunjuk, saya kaget. Tapi saya ambil juga,” cerita Sri yang seperti para tetangganya, memiliki rumah di atas laut.

Sri bercerita bahwa kehidupan nelayan penuh dinamika. Tidak sekali dua kali mereka pulang tanpa membawa tangkapan.

Namun, saat hendak pergi melaut, mereka tetap perlu modal. Tidak hanya untuk membeli solar yang akan digunakan sebagai energi penggerak perahu, tetapi juga untuk bekal perjalanan lainnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Kendati tidak seluruhnya nelayan, namun sebagian besar para nasabah atau debitur UMi yang dilayani oleh Sri berasal dari latar belakang para pekerja yang menggantungkan penghidupannya dari hasil melaut.

Hanya sebagian kecil yang berasal dari jenis usaha lainnya, seperti warung kecil/pedagang sembako.

“Nelayan setiap hari ke laut, cari ikan, cari kepiting, dijual lagi ke pos-pos di sini [darat]. Perlu modal.”

“Untuk beli makanan, solar, perahu. Saat ada dana UMi, mereka terbantu sekali,” kata ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja di tambak udang ini.

Rata-rata nilai pinjaman yang diambil para nelayan tersebut mencapai Rp3 juta – Rp10 juta, untuk masa pinjaman 3 bulan – 6 bulan. Dan kini setelah berjalan selama hampir 1,5 tahun, jumlah debitur UMi yang dilayani oleh Sri pun semakin berkembang.

“Syukurlah bisa berkembang. Nasabah sekarang sudah ada sekitar 100 orang. Banyak dari mereka yang usahanya berputar dan pinjamannya bisa [memenuhi syarat] untuk berkembang,” katanya.

Meskipun tidak semua pembayaran selalu berjalan lancar dan sesuai tenggat, akan tetapi Sri justru melihat hal ini sebagai kesempatan untuk membantu sesamanya di lingkungan tempat dirinya tanggal.

“Kadang ada yang kurang lancar. Tapi yang penting waktu jatuh tempo, lunas”, ujar perempuan kelahiran tahun 1966 ini.

Menjadi mitra holding ultra mikro, membawa kepuasan tersendiri bagi Sri. Sebab, meskipun kerap ada tantangan, namun kesempatan membantu masyarakat menjadi terbuka lebar.

Terlebih, dengan rendahnya bunga pinjaman UMi, bisa membantu masyarakat terlepas dari jeratan bunga yang tinggi dan mencekik.

“Puas, jadi pelayan masyarakat, bisa nolong orang. Memang butuh kesabaran, tetapi manfaatnya banyak. Bisa memutus rentenir,” tambahnya.

Sri pun berharap dirinya bisa terus bermitra dengan BRI untuk menyediakan pinjaman UMi bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyampaikan bahwa inisiatif Holding Ultra Mikro (UMi) menjadi inovasi BRI untuk menyasar kalangan masyarakat unbankable dan meningkatkan inklusi keuangan.

Dirinya ingin masyarakat yang dahulu harus menanggung beban bunga besar karena meminjam dana ke rentenir beralih menjadi nasabah ultra mikro.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Holding Ultra mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

“Holding UMi menargetkan mereka (masyarakat) yang sekarang menjadi korban rentenir. Betapa tidak efisiennya mereka bayar bunga yang sangat tinggi. ”

“Bagaimana jika mereka (pelaku usaha ultra mikro) kita mudahkan aksesnya, masuk ke lembaga keuangan formal, maka mereka dapat menambah margin. Mereka akan lebih kuat modalnya, dan mereka akan punya kapasitas yang lebih besar,” terang Supari.***

Berita Terkait

Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2024, BRI Optimalkan AI untuk Pelayanan yang Responsif dan Personal
Tandatangani Perjanjian Kerja Bersama 2024-2026, BRI dan Serikat Pekerja Perkuat Hubungan Industrial
Sukses Tambah 14 User Baru Per Menit, Berikut Sederet Fakta Menarik Seputar Soal BRImo
Naik dari Rp30 Juta Menjadi Rp60 Juta per Kebun, Dana untuk Replanting Program Peremajaan Sawit Rakyat
Jadi Andalan Ketahanan Energi Nasional, Inilah 6 Prospek Lapangan Minyak yang akan Produksì 100.000 Barel
Situs Pusatsiaranpers.com Tampil Segar dengan Desain Baru, Makin Semangat Layani Pelanggan Jasa Siaran Pers
Sukses Gali Potensi Pertanian dan Wisata, Ini Cerita Desa Cikaso yang Raih Juara Desa BRILian
Ini Jurus BRI Kelola Non Performing Loan UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 13:06 WIB

Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2024, BRI Optimalkan AI untuk Pelayanan yang Responsif dan Personal

Selasa, 3 September 2024 - 15:04 WIB

Tandatangani Perjanjian Kerja Bersama 2024-2026, BRI dan Serikat Pekerja Perkuat Hubungan Industrial

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 13:20 WIB

Sukses Tambah 14 User Baru Per Menit, Berikut Sederet Fakta Menarik Seputar Soal BRImo

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 09:56 WIB

Naik dari Rp30 Juta Menjadi Rp60 Juta per Kebun, Dana untuk Replanting Program Peremajaan Sawit Rakyat

Senin, 5 Agustus 2024 - 14:39 WIB

Jadi Andalan Ketahanan Energi Nasional, Inilah 6 Prospek Lapangan Minyak yang akan Produksì 100.000 Barel

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 09:16 WIB

Situs Pusatsiaranpers.com Tampil Segar dengan Desain Baru, Makin Semangat Layani Pelanggan Jasa Siaran Pers

Rabu, 31 Juli 2024 - 20:41 WIB

Sukses Gali Potensi Pertanian dan Wisata, Ini Cerita Desa Cikaso yang Raih Juara Desa BRILian

Rabu, 31 Juli 2024 - 12:04 WIB

Ini Jurus BRI Kelola Non Performing Loan UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional

Berita Terbaru