Mediaemiten.com, Palabuhanratu – Membangun Kabupaten Sukabumi menjadi obesesi besar Dedi Ruslan saat ini. Pasalnya Kang Dedi-begitu sapan akbrabnya-melihat tanah kelahirannya ini masih jauh dari harapan menjadi daerah maju.
Padahal kata pengusaha muda yang malang melintang di kancah nasional, ini sumber daya alam di Sukabumi begitu banyak dan melimpah ruah. Seharusnya, potensi daerah ini dikelola dengan baik agar mendapat kemaslahatan bagi masyarakat. Namun, kenyataannya, masih jauh panggang dari api.
Kondisi tersebut membuat hatinya tersentuh dan ingin berbuat lebih banyak. Kang Dedi, berkeinginan besar mengabdikan hidupnya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Ini 7 Peran BRI Bawa Ekonomi Indonesia Lebih Kuat! Maknai Hari Kebangkitan Nasional
BRI Dukung Purwokerto Half Marathon 2025: Dorong Sport Tourism dan Pemberdayaan UMKM Lokal
PROPAMI Care Tegaskan Nilai Kepedulian Melalui Aksi Sosial di Bekasi

SCROLL TO RESUME CONTENT
BACA : MENGABDI UNTUK SUKABUMI, NIAT TULUS SANG PENGUSAHA SUKSES
Kini, Kang Dedi sebagai salah satu bakalan calon Bupati Sukabumi periode 2020-2025. Dukungan dari masyarakat pun terus mengalir deras karena figur Kang Dedi sudah mendapat tempat di hati masyarakat.
“Orang tua saya orang Sukabumi, saya lahir di Sukabumi, saya tahu apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Saya berkeinginan mengangkat perekonomian masyarakat,” kata Kang Dedi.
Baca Juga:
Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus hingga Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia
Sukses Kembangkan Pariwisata Alam dan Agrikultur, Intip Cerita Desa BRILiaN di Lereng Gunung Merapi
RUPST BSI Tunjuk Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut Baru dan Bagikan Dividen Lebih dari Rp1 Triliun
Membangun Ekonomi Kerakyatan
Salah satu dari program yang diusung oleh Kang Dedi adalah membangun ekonomi kerakyatan. Dengan mengusung konsep ekonomi Pancasila atau ekonomi gotong royong yang bisa melawan para rentenir.
“Kalau mempraktekkan ekonomi Pancasila di derah maka prakte rentenir yang menyusahkan rakyat akan hilang. Karena konsep ekonomi ini mengembangkan UKM berdasarkan prinsip gotong royong,” kata tokoh muda kabupaten Sukabumi ini.
Pengembangan usaha di daerah, termasuk di Kabupaten Sukabumi tersendat lantaran masih menjamur para renternir yang justru menyulitkan para pelaku usaha kecil dan menengah.
Baca Juga:
BRI Serahkan Hadiah BRImo FSTVL 2024 kepada Para Pemenang, Apresiasi Nasabah Loyal
Ini Aksi Nyata BRI Menanam – Grow and Green di Pulau Kapoposang, Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari
Jaga Kualitas Aset Tetap Sehat, Ini Strategi Manajemen Risiko BRI di Tengah Dinamika Ekonomi Global
“Itu karena banyak aturan yang pro liberalis. Ke depan harus kita tata aturan dan perda yang pancasilais,” ungkapnya.
Lebih jauh Dedi menambahkna, jika nanti ia dipercaya memimpin Kabupaten Sukabumi maka konsep ekonomi Pancasila ini akan menjadi dasar dan pijakan pembuatan peraturan daerah.
Kemudian untuk mendongkrak pertumbuhan sektor UKM Kang Dedi telah merencanakan bekerja sama dengan pusat-Kemenkop-UKM melalui Asisten Deputi Perlindungan Usaha Kemenkop-UKM, Sutarmo.
Karena itu bimbingan teknis ketahanan usaha UKM sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat daerah.
“Bimtek bagi pelaku UMKM sangat diperlukan bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi, ini juga dalam rangka perlindungan bagi pengusaha kecil di tengah derasnya arus persaingan global,” paparnya.
Menurut Dedi, kekuatan daerah ada di Koperasi dan UMKM. Karena itu, timnya telah mempersiapkan dengan matang untuk bekerjasama dengan Kemenkop-UKM.
“Nantinya setiap desa harus ada pelatihan UMKM, jika ini terwujud maka persaingan global tidak menjadi sesuatu yang dikuatirkan melainkan menjadi peluang besar untuk kemajuan perekonomian masyarakat daerah,” pungkasnya.
Warung Pro Rakyat (WPR)
Selain itu, Kang Dedi juga akan mengembangkan Warung Pro Rakyat (WPR) di kabupaten Sukabumi. Warung ini kelak akan dibangun di setiap desa dan kelurahan, dengan jumlah 10 warung di setiap desa dan kelurahan.
Namanya warung, tetapi konsep sebenarnya adalah toko mini swalayan yang menyediakan kebutuhan pokok warga.
Pendirian WPR ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah pengangguran di daerah dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Program ini membutuhkan banyak tenaga kerja.
“Nantinya karyawan yang bekerja di warung pro rakyat akan direkrut dari warga dari masing-masing desa dan kelurahan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyrakat,” katanya.
Program WPR ini sejalan dengan program presiden Jokowi-Maruf Amin. Apalagi, tujuannya baik yakni untuk mendukung tersedianya stabilitas harga barang kebutuhan rakyat di pasar dan jaminan produk halal.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Penataan Ekowisata
Pengembangan dan penataan ekowisata di Kabupaten Sukabumi juga menjadi prioritas program Kang Dedi. Menurutnya masih banyak destinasi-destinasi wisata di Kabupaten Sukabumi yang belum tergarap secara maksimal. Pasalnya infrastuktur seperti jalan dan jembatan ke lokasi tersebut belum memadai.
“Infrastuktur ini kita akan benahi. Jika sektor pariwisata ini bisa dimaksimalkan akan berdampak pada sektor-sektor lain seperti sektor UKM dan perhotelan di Sukabumi,” katanya.
Konsep Kampung Kuring juga untuk seluruh hotel di Sukabumi akan terangkat karena daerah ini sebagai salah satu basis budaya Sunda yang harus ditingkatkan dari sisi budayanya, apalagi di tengah arus deras globalisasi.
“Kita akan buat konsep wisata Kampung Kuring di seluruh hotel yang ada di kabupaten Sukabumi agar nantinya masyarakat daerah kita betul-betul merdeka dari sisi budaya. Apalagi di era global dan digitalisasi ini benteng budaya kita adalah menghadirkan konsep kultur asli Sunda di berbagai sektor, salah satunya adalah hotel,” papar ketua dewan pembina Forum Wartawan Kejaksaan (FORWAKA).
“Nantinya kita hadirkan busana Pangsi bagi pegawai hotel dan restoran, tidak lupa juga agenda jaipongan di setiap agenda penting hotel. Jika ini kita lakukan maka kabupaten Sukabumi akan menjadi pelopor pemberdayaan budaya Sunda secara nyata,” tandas Kang Dedi. (Tulisan ini dikutip dari majalah Indonesia Report, Edisi Agustus 2020)