Cadangan Devisa Naik Jadi US$ 137,7 Miliar

- Pewarta

Senin, 7 Agustus 2023 - 16:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi: Bank Indonesia /Dok.

Foto ilustrasi: Bank Indonesia /Dok.

MEDIA EMITEN – Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 naik menjadi US$ 137,7 miliar dari sebelumnya US$ 137,5 miliar pada Juni 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan peningkatan posisi cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa.

Dalam keterangan resminya, Senin 7 Agustus 2023, disebutkam posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah.

Selain itu, posisi cadangan devisa juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Bank sentral optimistis cadangan devisa ke depan akan tetap memadai. Optimisme tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga serta dukungan dari respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, BI mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada minggu 31 Juli hingga 3 Agustus 2023 mencapai Rp5,33 triliun.

Nilai tersebut terdiri dari modal asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,90 triliun dan modal asing masuk ke pasar saham Rp3,43 triliun.

Dengan perolehan tersebut, maka modal asing bersih yang masuk ke RI sejak 1 Januari hingga 3 Agustus 2023 tercatat sebesar Rp93,62 triliun di pasar SBN dan Rp16,86 triliun di pasar saham.

BI juga melaporkan premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun mengalami peningkatan dari 73,27 basis poin (bps) pada 28 Juli 2023 menjadi 78,86 bps pada 3 Agustus 2023.

Berita Terkait

Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi
Penggunaan Mata Uang Non Dolar Pasti akan Terjadi Meskipun Saat Ini Dolar Amerika Serikat Masih Dominan
CSA Index Januari 2025: Optimisme Pasar di Tengah Tantangan Volatilitas Rupiah
Menkeu Sri Mulyani Sebut Luar Biasa, Prabowo Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN
Daya Beli Masyarakat Masih Kuat, Kemenkeu: Inflasi Inti Tunjukkan Trren Penguatan Sepanjang tahun 2024
Presiden Prabowo Subianto Mengaku Optimistis Perekonomian Indonesia Dapat Tumbuh hingga 8 Persen
Teguh Aprianto: Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa
Konsultan Siber Teguh Aprianto Sebut Klaim Ransomware Bank BRI oleh Bashe Terkocak Sepanjang Masa

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 15:56 WIB

Sebut Menuju Swasembada Energi, Presiden Prabowo Subianto Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:46 WIB

Penggunaan Mata Uang Non Dolar Pasti akan Terjadi Meskipun Saat Ini Dolar Amerika Serikat Masih Dominan

Selasa, 7 Januari 2025 - 14:17 WIB

CSA Index Januari 2025: Optimisme Pasar di Tengah Tantangan Volatilitas Rupiah

Sabtu, 4 Januari 2025 - 14:38 WIB

Menkeu Sri Mulyani Sebut Luar Biasa, Prabowo Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN

Sabtu, 4 Januari 2025 - 07:30 WIB

Daya Beli Masyarakat Masih Kuat, Kemenkeu: Inflasi Inti Tunjukkan Trren Penguatan Sepanjang tahun 2024

Berita Terbaru