MEDIA EMITEN – Tiga indeks saham utama di Bursa Wall Street ditutup turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB ). Imbal hasil obligasi AS terus naik setelah Fitch Ratings menurunkan peringkat utang AS.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 66,63 poin, atau 0,19% menjadi 35.215,89 , S&P 500 turun 0,25% menjadi 4.501,89, dan komposit Nasdaq turun tipis 0,1% menjadi 13.959,72.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke 4,18%, mendekati level tertinggi sejak November 2022. “Imbal hasil lebih tinggi memberi tekanan pada saham,” kata Manajer Portofolio Investment Associates,kata Bryce Doty.
Kenaikan suku bunga menekan sektor saham real estat yang turun 1%. Sedangkan sektor utilitas kehilangan 2,3%.
Baca Juga:
Mendorong UMKM Naik Kelas dan Go Global, Pemerintah Apresiasi Keberpihakan BRI
Sebanyak 3 Anggota Bursa Siap untuk Fasilitasi Transaksi Short Selling, Termasuk Mandiri Sekuritas
Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman
Banyak analis Wall Street menilai bahwa pasar terlambat untuk istirahat atau sedikit koreksi, setelah naik dan menjadi bagian terbaik tahun 2023. Awal pekan ini, S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan kelima secara bulanan berturut-turut.
Pasar menunggu pendapatan emiten besar lainnya, seperti Apple dan Amazon.
Sejauh ini hampir 79% perusahaan S&P 500 telah merilis laporan triwulanan. Dari total yang sudah memublikasikan, sekitar 82% mengalahkan ekspektasi, menurut FactSet.
Sementara Bank of England (BoE) pada Kamis menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dalam langkah terbaru bank sentral global untuk meredam inflasi.
Baca Juga:
Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun
Tingkatkan Daya Saing Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia
Wall Street juga mengantisipasi data ekonomi terbaru, seperti klaim pengangguran mingguan dan produktivitas kuartal kedua yang menunjukkan kenaikan.