MEDIA EMITEN – Tiga indeks saham utama di Bursa Wall Street dtutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dengan Dow turun tipis tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Indeks Dow Jones turun 68,61 poin atau 0,20% menjadi 33.550,27. Sedangkan S&P 500 naik tipis 0,02% menjadi ditutup pada 4,274.51. Sementara itu, Nasdaq Composite naik 0,22% menjadi13,092.85.
Imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) 10 tahun yang menjadi acuan mencapai level tertinggi sejak 2007. Imbal hasil Treasury AS untuk 2 tahun juga naik. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS melonjak lebih dari 3% menjadi US$ 93,68 per barel.
Saham sektor Energi adalah sektor dengan kinerja terbaik, naik 2,5%. Peraih keuntungan terbesar termasuk Marathon Oil dan Devon Energy, keduanya naik lebih dari 4%.
Baca Juga:
Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI, Inilah Kisah Pengusaha Jambu di Kudus, Jateng
Pemain Belakang Timnas Indonesia, Jordi Amat Tidak akan Tampil dalam Laga Lawan Tiongkok
BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda, Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan
“Inflasi masih menjadi perhatian utama. Investor sangat cemas tidak hanya mengenai kenaikan suku bunga, tapi juga bagaimana hal itu berdampak pada perusahaan dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments.
September adalah bulan yang lemah secara musiman untuk saham. S&P 500 turun 5% bulan ini, sedangkan Dow turun lebih dari 3%. Nasdaq adalah yang paling lambat di antara ketiganya, kehilangan lebih dari 6% bulan ini.
Diprediksi, volatilitas akan terus berlanjut dalam beberapa minggu mendatang. Namun, dia memperkirakan akan ada peluang pembelian yang kuat di bulan Oktober menjelang akhir tahun.