MEDIA EMITEN – Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik mayoritas dibuka turun pada Senin pagi 7 Agustus 2023. Investor menantikan angka inflasi dan neraca perdagangan China akhir pekan ini.
China akan merilis neraca perdagangannya untuk hari Selasa dan data inflasi pada hari Rabu, yang akan memberikan petunjuk untuk sinyal pemulihan negara tersebut.
Pada hari Senin, Thailand merilis data inflasi bulan Juli dan Indonesia melaporkan data pertumbuhan kuartal keduanya.
Nikkei 225 Jepang merosot 1% pada pembukaannya, sedangkan Topix turun 0,52%.
Baca Juga:
Tiga Tahun Holding Ultra Mikro BRI Group Layani 176 juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Melalui ”Klasterku Hidupku”, BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Bank sentral Jepang akan merilis ringkasan pendapatnya untuk pertemuan 28 Juli, di mana ia menyesuaikan pendiriannya pada kebijakan kontrol kurva imbal hasil.
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,25%.
Kospi Korea Selatan turun 0,16% dan Kosdaq turun 0,78%.
Indeks Hang Seng Hong Kong juga akan turun, dengan kontrak berjangka di 19.470, dibandingkan dengan penutupan HSI di 19.539,46.
Baca Juga:
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan Tanpa Kompromi
Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo, Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot
Pada hari Jumat di AS, S&P 500 dan Nasdaq Composite merosot untuk sesi keempat berturut-turut, dan mencatat minggu terburuk sejak Maret, karena pedagang tampaknya membukukan keuntungan setelah rilis pendapatan perusahaan terbaru dan data pekerjaan AS.
S&P 500 turun 0,53%, Nasdaq Composite turun 0,36%, dan Dow Jones Industrial Average turun atau 0,43%.
Baca Juga:
Gibran Sebut Tak Ada Pejanjian Kepemilikan Jet Soal Perjanjian Pemkot Solo dengan Perusahaan Shoppee
Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omset Usaha Semakin Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
BRI Gelar Kompetisi ‘Creator Fest 2024’, Dukung Perkembangan Industri Kreatif Nasional