Mediaemiten.com, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/9/2018) ditutup melemah sebesar 7,92 poin terpengaruh sentimen negatif perang dagang.
IHSG ditutup melemah 7,92 poin atau 0,13 persen menjadi 5.874,29. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,38 poin atau 0,15 persen menjadi 926,61.
BACA JUGA : Susul Pelemahan Bursa Global, IHSG Dibuka Turun 7,06 Poin
Head of Lots Services Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa isu perang dagang masih menjadi salah satu fokus investor dalam menentukan kebijakan investasinya, situasi yang kurang kondusif memicu aksi lepas saham.
Baca Juga:
“Fokus masih di isu perang dagang, kondisi yang kurang kondusif membuat investor menahan diri untuk masuk ke aset berisiko,” katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, kuatnya proyeksi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed pada pekan ini juga turut menjadi salah satu faktor yang memicu pasar saham tertekan.
“Jika The Fed menaikan suku bunga maka Bank Indonesia juga diperkirakan akan menaikan BI 7-Day Repo Rate. Kondisi itu dikhawatirkan menahan laju perekonomian nasional,” katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham pada hari ini (25/9) sebanyak 312.873 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,75 miliar lembar saham senilai Rp5,48 triliun.
Baca Juga:
BRI Dukung Digitalisasi Luncurkan QRIS TAP, Berikan Kecepatan dan Kemudahan dalam Genggaman
Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!
Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Sebanyak 163 saham naik, 175 saham menurun, dan 142 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 70,33 poin (0,29 persen) ke 23.940,26, indeks Shanghai melemah 16,34 poin (0,58 persen) ke 2.781,14, dan indeks Strait Times menguat 16,92 poin (0,53 persen) ke posisi 3.236,08. (zub)