MEDIA EMITEN – Tiga indeks saham utama di Bursa Wall Street ditutup menguat tipis pada akhir pekan, Jumat (Sabtu pagi WIB). Investor menunggu rilis data inflasi terbaru pekan depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 75,86 poin atau 0,22%, ditutup pada level 34.576,59, S&P 500 menguat 0,14% untuk mengakhiri tren penurunan selama tiga hari dan ditutup pada level 4.457,49., sementara Nasdaq Composite mengalami kenaikan sebesar 0,09% mencapai level 13.761,53.
Meskipun mengalami kenaikan pada hari Jumat, indeks-indeks utama mencatatkan pekan yang merugi. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing turun sebesar 1,3% dan 1,9%, menjadikan ini pekan pertama mereka yang berakhir dalam zona negatif dalam tiga pekan terakhir. Indeks Dow mengalami penurunan sekitar 0,8%.
Saham-saham sektor energi mengalami kenaikan pada hari Jumat seiring dengan terus meningkatnya harga minyak. Sektor energi S&P mengalami peningkatan sebesar 1% dan mencatatkan kenaikan sebesar 1,4% selama seminggu. Beberapa saham yang mencatat kinerja baik di sektor ini adalah Marathon Petroleum dan Phillips 66, keduanya naik sekitar 3%. Valero Energy melonjak 4%.
Baca Juga:
Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI, Inilah Kisah Pengusaha Jambu di Kudus, Jateng
Pemain Belakang Timnas Indonesia, Jordi Amat Tidak akan Tampil dalam Laga Lawan Tiongkok
BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda, Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan
Beberapa saham teknologi yang sempat mengalami penurunan dalam sesi perdagangan sebelumnya juga mulai pulih. Setelah dua hari berturut-turut mengalami penurunan, saham Apple mengalami kenaikan sebesar 0,4%. Microsoft dan Salesforce naik sekitar 1%.
Namun, saham Nvidia dan Tesla turun lebih dari 1%. Saham Block turun 5,3% karena perusahaan pembayaran ini menghadapi gangguan sistem.
Data ekonomi terbaru, termasuk klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari perkiraan, telah memicu kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan sentimen bahwa Federal Reserve mungkin harus mendorong kenaikan suku bunga.
Menurut CME Grup, hingga hari Jumat, para pedagang memperkirakan lebih dari 40% peluang kenaikan suku bunga pada bulan November setelah diantisipasi akan dihentikan pada bulan September.
Baca Juga:
PT Gunbuster Nickel Industry Raih Penghargaan dalam Ajang Konferensi Nasional PKM CSR Award 2024
Generasi Muda, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024, Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship