Wall Street Ditutup Setelah Fed Naikkan Suku Bunga

- Pewarta

Kamis, 27 September 2018 - 04:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Saham-saham di Wall Street lebih rendah karena para investor mempertimbangkan keputusan terbaru Federal Reserve.

Saham-saham di Wall Street lebih rendah karena para investor mempertimbangkan keputusan terbaru Federal Reserve.

Mediaemiten.com, New York – Saham-saham di Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis 27/9/2018 pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan keputusan terbaru Federal Reserve tentang kebijakan moneter AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 106,93 poin atau 0,40 persen, menjadi berakhir di 26.385,28 poin. Indeks S&P 500 turun 9,59 poin atau 0,33 persen, menjadi ditutup di 2.905,97 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 17,10 poin atau 0,21 persen, menjadi berakhir di 7.990,37 poin.

The Fed pada Rabu (26/9/2018) menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar seperempat persentase poin atau 25 basis poin, kenaikan suku bunga ketiga tahun ini dan langkah kedelapan sejak akhir 2015.

“Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund (FFR) menjadi 2,00 persen hingga 2,25 persen,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan dua hari.

The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS telah “terus menguat” dan kegiatan ekonomi telah “meningkat pada tingkat yang kuat”, dengan belanja rumah tangga dan investasi tetap bisnis tumbuh “kuat”.

Bank sentral juga mengatakan baik inflasi maupun apa yang disebut inflasi inti untuk barang-barang selain makanan dan energi tetap mendekati target bank sentral sebesar 2,00 persen.

Sementara itu, investor terus mencerna data ekonomi utama.

Harga rumah naik 6,0 persen secara tahunan pada Juli, lebih lambat dari Juni, menurut indeks nasional S&P Case-Shiller pada Selasa (25/9/2018).

Indeks Keyakinan Konsumen The Conference Board meningkat menjadi 138,4 pada September, naik dari 134,7 pada Agustus.

“Penilaian konsumen terhadap kondisi-kondisi saat ini tetap sangat menguntungkan, didukung oleh ekonomi yang kuat dan pertumbuhan pekerjaan yang kuat,” kata Lynn Franco, direktur indikator ekonomi di The Conference Board. (pep)

Berita Terkait

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok
Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa
Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF
Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi
Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Bahas Hubungan Bilateral, Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia
Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:11 WIB

Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa

Senin, 3 Februari 2025 - 10:08 WIB

Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:42 WIB

Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:24 WIB

Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD

Berita Terbaru