Wall Street Dibuka Bervariasi, Saham Energi dan Keuangan Melemah

- Pewarta

Selasa, 23 Oktober 2018 - 09:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, New York – Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa pagi (23/10/2018), dengan indeks S&P 500 dan Dow jatuh karena saham sektor energi dan keuangan melemah, serta kehati-hatian meningkat menjelang sejumlah laporan laba perusahaan pekan ini.

Sementara itu, indeks Nasdaq meningkat. Kenaikan di sektor teknologi membatasi kerugian pada S&P 500 dan membantu mengangkat indeks Nasdaq. Indeks teknologi S&P yang terpukul berhasil naik 0,8 persen.

Indeks energi S&P 500 merosot 1,1 persen setelah Halliburton memperingatkan bahwa laba kuartal keempatnya akan meleset dari perkiraan di tengah pelemahan yang sedang berlangsung di pasar rekah hidrolik Amerika Utara.

Saham Halliburton jatuh 3,0 persen dan perusahaan penyedia jasa-jasa ladang minyak saingannya Schlumberger turun 2,9 persen.

“Ini pekan laba besar,” kata Kepala Ahli Strategi Investasi di Inverness Counsel di New York Tim Ghriskey seperti dikutip Reuters .

“Itu menyebabkan beberapa keraguan bercampur takut bagi para investor. Kami telah melihat hasil yang pantas tetapi tidak secara universal, dan ada beberapa masalah negatif perusahaan-perusahaan telah dibicarakan.”

Sementara laba perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan naik 21,9 persen pada kuartal ketiga, menurut data I/B/E/S dari Refinitiv, banyak investor yang sedang fokus pada prospek untuk pertumbuhan di masa depan karena kekhawatiran atas perang perdagangan, kenaikan biaya, dan faktor-faktor lain.

Saham Amazon.com dan Alphabet, keduanya melaporkan laba minggu ini, naik pada perdagangan Senin (22/10).

Indeks Dow berayun antara kenaikan dan kerugian lebih dari 100 poin di awal sesi, menyoroti volatilitas di pasar ekuitas AS saat mereka berjuang untuk pulih dari aksi penjualan baru-baru ini, ketika musim pelaporan laba meningkat.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 126,93 poin atau 0,5 persen menjadi berakhir di 25.317,41 poin.

Indeks S&P 500 kehilangan 11,9 poin atau 0,43 persen menjadi ditutup di 2.755,88 poin.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sementara Indeks Komposit Nasdaq menambahkan 19,60 poin atau 0,26 persen menjadi berakhir di 7.468,63 poin.

S&P 500 tetap di bawah rata-rata pergerakan 200-hari, sebuah tingkat teknis penting.

Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah perusahaan penasihat investasi di Toledo, Ohio, memprediksi pasar akan menjadi lebih volatil dan investor akan cenderung menjadi lebih berhati-hati dalam waktu dekat, setidaknya menjelang pemilihan umum paruh waktu pada 6 November AS.

“Orang-orang memandang negatif dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah situasi di mana ada lebih banyak headwinds. Setidaknya sampai
tengah semester, itu akan sulit untuk membuat kemajuan signifikan pada aspek positif atau menguntungkan. Pergerakan akan menjadi lebih rendah,” katanya.

Saham-saham keuangan turun 2,1 persen dan menjadi hambatan terbesar pada S&P 500. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun ke angka terendah dalam lebih dari dua minggu.

Di awal sesi, lonjakan saham-saham China dan sentimen positif di seluruh Eropa tentang keputusan Moody`s untuk mempertahankan peringkat utang Italia pada prospek stabil membantu mendukung pasar-pasar saham Eropa.

Jumlah saham-saham yang menurun melebihi yang naik di NYSE dengan rasio 1,50 banding 1, dan dengan rasio 1,34 banding 1 di Nasdaq.

S&P 500 membukukan tempat tertinggi baru 52 minggu dan 50 terendah baru; Komposit Nasdaq mencatat 19 tertinggi baru dan 286 terendah baru.

Sekitar 6,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Bandingkan dengan rata-rata harian 7,8 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data I/B/E/S dari Refinitiv. (pep)

Berita Terkait

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok
Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa
Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF
Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi
Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Bahas Hubungan Bilateral, Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia
Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:11 WIB

Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa

Senin, 3 Februari 2025 - 10:08 WIB

Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:42 WIB

Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:24 WIB

Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD

Berita Terbaru