Mediaemiten.com, Jakarta – Nilai ekspor Indonesia Mei 2020 mencapai US$10,53 miliar atau menurun 13,40 persen dibanding ekspor April 2020. Demikian juga dibanding Mei 2019 menurun 28,95 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan ekspor nonmigas Mei 2020 mencapai US$9,88 miliar, turun 14,81 persen dibanding April 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2019, turun 27,81 persen.
“Penurunan terbesar ekspor nonmigas Mei 2020 terhadap April 2020 terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar US$382,5 juta (40,90 persen). Peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$130,6 juta (18,11 persen),” kata Suhariyanto Senin (15/6/2020).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2020 turun 0,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Ekspor hasil tambang dan lainnya turun 21,02 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik 5,63 persen.
Baca Juga:
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Wacana Pendirian Pangkalan Militer Pihak Asing di Wilayah Indonesia Ditanggapi Politisi PDIP
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2020 mencapai US$64,46 miliar atau menurun 5,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Ekspor nonmigas mencapai US$60,97 miliar atau menurun 3,50 persen.
Ekspor nonmigas Mei 2020 terbesar adalah ke Tiongkok sebesar US$2,21 miliar, kemudian Amerika Serikat US$1,09 miliar, dan ke Jepang US$0,83 miliar, kontribusi ketiganya mencapai 41,82 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$0,89 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$10,48 miliar (16,26 persen), Jawa Timur US$7,97 miliar (12,36 persen), dan Kalimantan Timur US$5,95 miliar (9,22 persen). (pub)