MEDIA EMITEN – Jika di banyak negara awal tahun baru ditandai dengan pesta kembang api, di Ukraina ditandai dengan rentetan rudal, sirene serangan udara meraung-raung berjam-jam. Rusia melanjutkan aksinya ke Kyiv dan bagian lain Ukraina awal hari tahun baru.
Wali Kota Kyiv Vitaly Klitschko mengatakan telah terjadi beberapa ledakan di ibu kota, menyebabkan setidaknya satu kematian. Sebuah hotel juga mengalami kerusakan.
Serangan itu terjadi dua hari setelah Rusia melakukan salah satu serangan udara terbesar sejak dimulainya perang, demikian seperti dikutip dari CNBC International, Minggu 1 Januari 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan Rusia dapat melancarkan lebih banyak serangan untuk membuat Ukraina “merayakan Tahun Baru dalam kegelapan”.
Baca Juga:
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Rusia telah menargetkan sektor energi Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, menghancurkan pembangkit listrik dan menjerumuskan jutaan orang ke dalam kegelapan selama musim dingin yang membekukan di negara itu.
Beberapa pejabat senior Ukraina telah menyinggung pemogokan dalam posting media sosial, mengatakan bahwa Rusia tidak akan berhasil merusak perayaan mereka.
“Para penjajah telah memutuskan untuk mencoba merusak hari bagi kami,” kata Gubernur Mykolaiv Vitaly Kim di Facebook.