Mediaemiten.com, Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (20/9/2018) bergerak melemah sebesar 11 poin menjadi Rp14.852 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.841 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Kamis (20/9/2018), mengatakan rupiah masih cenderung tertekan kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok.
“Naiknya imbal hasil obligasi AS juga membuat investasi di aset dolar AS turut semakin menarik,” katanya.
Namun, lanjut dia, isu perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok membuat investor sedikit khawatir tentang prospek ekonomi Negeri Paman Sam, sehingga penguatannya relatif terbatas.
Baca Juga:
“Perang dagang juga mendorong kenaikan harga emas sebagai aset safe haven yang dapat menggantikan dolar AS,” katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengharapkan rencana pembicaraan AS-Tiongkok pada akhir bulan ini menimbulkan optimisme pasar bahwa akan ada kesepakatan mengenai perang dagang.
“Permintaan mata uang dolar AS cenderung surut seiring pasar rileks karena perang perdagangan AS-Tiongkok diharapkan tidak akan sesulit yang ditakutkan,” katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.839 dibanding sebelumnya Rabu (19/9) di posisi Rp14.896 per dolar AS. (zub)