Rugi WIKA Bengkak Jadi Rp 1,88 Triliun

- Pewarta

Selasa, 1 Agustus 2023 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi: PT Wijaya Karya  Tbk ( WIKA)/IST.

Foto ilustrasi: PT Wijaya Karya  Tbk ( WIKA)/IST.

 MEDIA EMITEN – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kerugian Rp 1,88 triliun pada semester I-2023, membengkak dibanding periode yang sama tahun 2022 yang tercatat Rp 13,32 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan semester I-2023 tanpa audit yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 31 Juli 2023, emiten konstruksi BUMN itu mencatatkan pendapatan bersih WKA tumbuh 28,8% secara tahunan menjadi Rp 9,253 triliun pada akhir Juni 2023.

Penopangnya, pendapatan dari pekerjaan infrastruktur dan Gedung meningkat 14,2% menjadi Rp4,766 triliun. Lini usaha industri menyumbang Rp 2,177 triliun atau naik 46,3% ecara tahunan.

Sementara itu, energi dan pembangkit listrik mencatatkan pendapatan Rp 1,625 triliun, atau melonjak 47,05% secara tahunan. Emiten konstruksi BUMN ini jua meraup pendapatan dari hotel sebesar Rp409 miliar, sedangkan di semester I 2022 nihil.

Walau beban pokok pendapatan membengkak 29,2% menjadi Rp8,474 triliun, tapi laba kotor tetap terangkat 24,2% menjadi Rp779,03 miliar.

Sedangkan laba usaha sebelum pendapatan dan beban lain-lain naik17,6% menjadi Rp326,48 miliar. Pasalnya, beban umum dan administrasi naik 29,02% menjadi Rp449,85 miliar.

Sayangnya, beban lain-lain melonjak 211%secara tahunan menjadi Rp1,219 triliun.

Pemicunya, beban penurunan nilai terkerek 9,4% secara tahunan menjadi Rp415,94 miliar. Ditambah beban lain-lain bersih sedalam Rp787,73 miliar

Dampaknya, WIKA menderita rugi usaha setelah pendapatan dan beban lain-lain sebesar Rp 595,96 miliar, atau berbanding terbalik dengan semester I 2022 yang meraup laba usaha sebesar Rp 552,24 miliar.

Kian tertekan, beban pendanaan melambung 124,5% secara tahunan menjadi Rp1,235 triliun. Akibatnya, perseroan mengalami rugi sebelum pajak penghasilan Rp1,986 triliun.

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 1,5% dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp56,701 triliun.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 11,5%dibanding akhir Desember 2022 menjadi Rp15,473 triliun.

Berita Terkait

IHSG dalam Tren Pelemahan, CSA Index Februari 2025 Mencerminkan Kewaspadaan Investor terhadap Resesi
Naik 1,31 Persen, Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun
Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd, Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi
Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun, PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings
Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024
Hingga 31 Desember 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk Realisasikan Buyback Saham 22.817.600 Lembar
BRI Setor Rp10,88 Triliun Ke Negara, Bayarkan Dividen Interim Sebesar Rp20,33 Triliun
BRI Komitmen Beri Keuntungan Nyata ke Pemegang Saham Terutama Negara, Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 T

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:59 WIB

IHSG dalam Tren Pelemahan, CSA Index Februari 2025 Mencerminkan Kewaspadaan Investor terhadap Resesi

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:53 WIB

Naik 1,31 Persen, Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:28 WIB

Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd, Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:12 WIB

Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun, PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:44 WIB

Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024

Berita Terbaru