Mediaemiten.com, Kupang – Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur masih relatif stabil pada 2018 yakni pada kisaran 4,9-5,3 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan masih didorong oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) investasi, demikian hasil kajian ekonomi dan keuangan regional Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diterima Antara di Kupang, Rabu (5/9/2018).
Menurut BI, pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga, terutama didorong oleh maraknya event nasional dan internasional yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur (NTT), sepanjang 2018.
Sementara itu pertumbuhan investasi masih didominasi oleh investasi pemerintah untuk pembangunan proyek strategis nasional seperti penyelesaian pembangunan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.
Selain kelanjutan pembangunan Bendungan Napungete di Kabupaten Sikka, dan prospek dimulainya pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yang akan menjadi bendungan terbesar di NTT.
Baca Juga:
Investasi swasta diperkirakan terutama masih berasal dari pembangunan ketenagakelistrikan, hotel berbintang dan kelanjutan pengembangan agroindustri perkebunan gula oleh PT. Muria Sumba Manis dan perkebunan lain di Sumba Timur. Di sisi lain, BI memperkirakan, konsumsi pemerintah melambat sepanjang 2018, salah satunya dipengaruhi oleh tibanya tahun politik pada 2018 sehingga pemerintah cenderung fokus menyukseskan Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur NTT, serta pemilihan bupati-wakil bupati di sepuluh kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu pada 2018.
(ber)