Mediaemiten.com, Pekalongan – Kamar Dagang Indonesia Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengingatkan pengusaha agar kreatif dan inovatif untuk menyiasati menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah agar usahanya tetap berkembang dan keluar dari krisis.
“Kami mempunyai strategi sendiri dengan mengarahkan para pengusaha pada kondisi apapun tetap kreatif, inovatif. Kita sejak krisis moneter pada 1998 dan 2002 itu sudah terbiasa sehingga pengusaha harus inovatif,” kata Ketua Kadin Kabupaten Pekalongan Failasuf.
Ia mengatakan para pengusaha jangan melihat sisi rupiah meski dilihat kenaikan nilai dolar AS saat ini paling cukup tinggi sejak krisis moneter.
“Kita sempat membahas tentang melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Akan tetapi kita tetap sepakat harus membangun pikiran yang positif dan tetap semangat,” katanya.
Baca Juga:
Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!
Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Menurut dia, menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sangat berpengaruh terhadap harga barang, terutama pada biaya produksi sehingga hal itu berdampak pada nilai jual produk.
Bagi barang impor seperti kain sutra atau benang sutra atau barang lain impor, kata dia, yang sangat berpengaruh terhadap harga dan biaya produksi karena bahan bakunya didatangkan dari luar negeri seperti benang, obat obatan pewarna, dan canting tembaga.
“Jadi, hampir semua berpengaruh terhadap harga produk atau biaya produksi. Hal inilah, jika jangka waktunya lama maka akan memukul pelaku usaha. Kami berharap kondisi krisis ini hanya berlangsung singkat sehingga stok barang dari pembelian masa lalu dapat digunakan sekarang,” katanya.
Ia mengatakan saat ini kondisi penjualan batik belum begitu turun meski pada musim haji melemah.
“Kendati demikian, apapun keadaanya semua harus optimistis bahwa sebagai pengusaha tidak boleh patah semangat. Selain itu tak boleh melemah atau berpikir negatif tetapi harus tetap berpandangan ekonomi akan cepat membaik sehingga usaha tetap berjalan,” katanya. (kut)