OJK Menilai Kinerja pasar Modal Masih Baik

- Pewarta

Jumat, 7 September 2018 - 09:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja pasar modal Indonesia masih baik, meski dibayangi sentimen perang dagang dan eskalasi krisis ekonomi di sejumlah negara berkembang.

“Dinamika di pasar modal dipengaruhi oleh faktor eksternal, meliputi perang dagang antara AS dan Tiongkok serta meningkatnya eskalasi krisis di Argentina, Afrika Selatan, dan Turki,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam diskusi panel dengan investor bertema “Menyikapi Volatilitas Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia” di Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Meski menghadapi tantangan global, Hoesen menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia masih sangat baik, tercermin dari maraknya aktivitas perusahaan yang menggalang dana melalui pasar modal.

Ia menambahkan OJK juga terus berkoordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas di sektor jasa keuangan.

Selain itu, lanjut dia, OJK akan terus fokus untuk melaksanakan pendalaman di sektor jasa keuangan khususnya di pasar modal dengan berbagai kebijakan di sisi demand, supply, dan infrastruktur.

Dalam kesempatan sama, Kepala BKF Kementerian Keuangan RI Suahasil Nazara menyampaikan tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya bersumber dari dinamika perekonomian global yakni tekanan pasar keuangan salah satunya akibat normalisasi moneter Amerika Serikat, perang dagang, hingga perubahan iklim atau cuaca ekstrim.

“Namun, perekonomian Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sehat, inflasi terkendali, ruang moneter yang memadai (suku bunga dan cadangan devisa), terjaganya kepercayaan konsumen, dan stabilitas politik,” katanya.

Dalam menghadapi defisit transaksi berjalan, Suahasil mengemukakan strategi perbaikan melalui kebijakan fiskal di antaranya pengendalian impor melalui penggunaan B20, kenaikan tarif impor barang konsumsi, peningkatan komponen lokal pada proyek infrastruktur serta mendorong ekspor dan investasi.

“Pada tahun 2019, rancangan APBN turut mendorong investasi dan daya saing melalui pembangungan sumber daya manusia dengan peningkatan kualitas belanja yang didukung penguatan akuntabilitas,” paparnya. (zub)

Berita Terkait

Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji Tahun 2025, BRI Proaktif Dalam Pelayanan Haji
Presiden Prabowo Subianto Sapa Pelajar di Turki, Tanya Kabar dan Swafoto Bersama Hingga Diskusi Terbuka
Termasuk Soal Tarif Donald Trump, Inilah 7 Jawaban Presiden Prabowo Tentang Ekonomi Indonesia
Mudahkan Masyarakat Jalani Arus Balik, BRI Siapkan Posko BUMN di Bandara dan Rest Area Jalan Tol
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber, Waspada Modus Penipuan Saat Lebaran!
Seperti embun pagi yang menyejukkan hati, semoga hari ini membawa kedamaian sejati
Mengenal Leverage Dalam Trading Futures Crypto
Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 10:56 WIB

Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji Tahun 2025, BRI Proaktif Dalam Pelayanan Haji

Sabtu, 12 April 2025 - 14:26 WIB

Presiden Prabowo Subianto Sapa Pelajar di Turki, Tanya Kabar dan Swafoto Bersama Hingga Diskusi Terbuka

Selasa, 8 April 2025 - 08:31 WIB

Termasuk Soal Tarif Donald Trump, Inilah 7 Jawaban Presiden Prabowo Tentang Ekonomi Indonesia

Minggu, 6 April 2025 - 16:41 WIB

Mudahkan Masyarakat Jalani Arus Balik, BRI Siapkan Posko BUMN di Bandara dan Rest Area Jalan Tol

Rabu, 2 April 2025 - 12:22 WIB

BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber, Waspada Modus Penipuan Saat Lebaran!

Berita Terbaru