Mediaemiten.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin serius memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM). Salah satu langkah strategis yang dijalankan adalah mengoptimalkan pemasaran produk IKM melalui platform e-commerce untuk menggantikan cara penjualan offline yang sulit dilakukan di masa pandemi Covid-19.
Menteri Perindustran, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mempercepat transformasi digital.
Sebab, transaksi produk mengalami perubahan dengan penetapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penjualan produk yang sebelumnya didominasi transaksi offline beralih ke online.
“Dengan adanya social distancing yang dilakukan masyarakat untuk menghindari penyebaran Covid-19, transaksi di e-commerce mengalami peningkatan. Selain itu, pemerintah dan platform e-commerce juga berperan dengan menginisiasi kampanye belanja dari rumah,” tuturnya di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga:
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan Tanpa Kompromi
Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo, Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot
Pada 14 Mei 2020, Presiden Joko Widodo meluncurkan Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia sebagai salah satu upaya dalam memulihkan perekonomian Indonesia akibat pandemi Covid-19. “Kemenperin sangat mendukung gerakan nasional ini sebagai langkah untuk menggerakkan kembali roda perekonomian nasional khususnya bagi para pelaku IKM,” ujar Agus.
Seiring dengan Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia, Kemenperin ikut berkontribusi dengan menggelar kampanye #SemuanyaAdaDisini yang akan berlangsung pada 1-15 Juli 2020. Kegiatan tersebut bertujuan membangun kesadaran masyarakat akan kemampuan industri nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan kualitas yang mumpuni.
“Produk IKM dalam negeri memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk asing. Dengan menggelar #SemuanyaAdaDisini, Kemenperin mendukung promosi produk-produk IKM dengan memanfaatkan sarana digital,” papar Menperin. Program ini rencananya melibatkan beberapa platform digital seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, Grab dan Go-jek.
Adapun sektor IKM yang menjadi target program tersebut antara lain yang menghasilkan produk makanan dan minuman dalam kemasan, produk herbal, olahan bumbu masak, furnitur, fesyen, masker nonmedis dan alas kaki, aksesoris dan perhiasan, serta kosmetik.
Baca Juga:
Gibran Sebut Tak Ada Pejanjian Kepemilikan Jet Soal Perjanjian Pemkot Solo dengan Perusahaan Shoppee
Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omset Usaha Semakin Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
BRI Gelar Kompetisi ‘Creator Fest 2024’, Dukung Perkembangan Industri Kreatif Nasional
Selanjutnya, IKM yang memproduksi hand sanitizer dan homecare, mainan anak, peralatan makan, peralatan kebersihan, home decor dan kerajinan, peralatan masak dan perlengkapan dapur, mesin pertanian dan industri, perkakas tangan berkebun dan bertani, askesoris otomotif, produk elektronik, serta alat kesehatan dan olahraga.
Upaya Kemenperin mendukung pemasaran produk IKM secara online telah dilakukan sejak 2017 melalui program e-Smart IKM. Program tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital. Hingga saat ini, e-Smart IKM sudah diikuti sebanyak 11.167 pelaku IKM di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan, Kemenperin bekerja sama dengan ekosistem digital di Indonesia untuk mewujudkan dukungan bagi IKM di tanah air melalui program tersebut. “E-Smart IKM bekerja sama dengan seluruh ekosistem digital di antaranya adalah Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Blanja, Ovo, Dana dan Imoji. Selain itu juga melibatkan berbagai macam perusahaan pendukung seperti Si-Cepat dan JNE,” paparnya.
Gati menyampaikan, IKM yang menjadi bagian kampanye #SemuanyaAdaDisini juga akan mengikuti program e-Smart IKM serta memperoleh pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi untuk meningkatkan cakupan pemasarannya secara online.
Baca Juga:
UMKM di Bandung Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara, Berkat Pemberdayaan BRI
Lestarikan Warisan Budaya Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“IKM memperoleh benefit berupa pembinaan yang berkesinambungan, juga setelah #SemuanyaAdaDisini selesai,” ujar Gati.
IKM yang mengikuti program ini akan mendapatkan fasilitas capacity building dalam periode pra dan pasca-on boarding di media pemasaran online, serta mendapatkan pendampingan selama masa berlaku program.
Manfaat lain yang didapat, antara lain fasilitasi terkait hak kekayaan intelektual (pendaftaran merek), desain kemasan, branding material, sertifikasi halal dan SNI, akses KUR, serta restrukturisasi mesin dan peralatan. “Selain itu, akan difasilitasi pembuatan aset digital berupa akun marketplace, media sosial dan website serta berkesempatan untuk menembus pasar luar negeri melalui berbagai program pendampingan,” ujarnya.
Dirjen IKMA menambahkan, Kemenperin juga berupaya membangun jejaring antara pelaku IKM sebagai bagian dari supply chain dengan industri besar. “Dengan mendekatkan IKM dengan industri berskala besar, akan memberikan peluang bagi IKM untuk makin berkembang dan berkontribusi sebagai rantai pasok industri dalam negeri,” paparnya.
Untuk ikut serta dalam SemuanyaAdaDisini, para pelaku IKM berkesempatan mendaftar melalui tautan http://esmartikm.id/ hingga 21 Juni 2020. (pub)