Mediaemiten.com, Jakarta – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menginginkan agar fenomena pelemahan nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat jangan sampai dianggap enteng oleh berbagai pihak terkait.
“Kita tidak boleh menganggap enteng pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini yang menembus Rp14.725 hampir mendekati Rp15.000,” kata Ketua Badan Pengurus Pusat HIPMI, Anggawira, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Menurut Anggawira, salah satu kecemasan dengan pelemahan nilai tukar rupiah adalah nanti jika pihak swasta meminjam anggaran negara tetapi saat jatuh tempo tidak mampu untuk membayar karena beratnya kurs, sehingga sangat berisiko.
Baca juga: Jumat pagi rupiah melemah, bertengger di Rp14.630
Baca Juga:
Diakui Internasional, Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Ia juga mengingatkan bahwa pelemahan rupiah ini pun nantinya akan berimbas pada beragam kalangan masyarakat.
Anggawira menilai kekhawatiran masyarakat akan kenaikan harga-harga bahan pokok tersebut dipicu oleh depresiasinya nilai tukar rupiah.
“Saya lebih mengkhawatirkan masyarakat kita karena harga-harga bahan pokok yang melambung tinggi ini dipicu oleh nilai tukar rupiah yang melemah,” ucapnyanya.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah harus benar-benar berpikir ekstra guna mengatasi persoalan tersebut dan menahan laju depresiasi nilai tukar rupiah.
Baca Juga:
Wacana Pendirian Pangkalan Militer Pihak Asing di Wilayah Indonesia Ditanggapi Politisi PDIP
Sebagaimana diwartakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, melemah ke posisi Rp14.683 per dolar AS terimbas sentimen negatif isu perang dagang. (mrr)