MEDIA EMITEN – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendapat fasilitas pembiayaan dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) senilai Rp 725 miliar. Fasilitas pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan untuk mengoptimalkan misi transformasi kinerja.
Pembiayaan tersebut akan diimplementasikan secara bertahap pada sejumlah rute yang dijadikan skema kerja sama bagi hasil, antara lain rute Jakarta-Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta, serta Jakarta-Jayapura-Jakarta.
Irfan menjelaskan, fasilitas pembiayaan tersebut akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan. Khususnya, pada lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat, seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya yang dioperasikan GIAA.
Baca Juga:
Pefindo Catatkan Penerbitan Surat Utang Korporasi pada Januari – Maret 2025 Mencapai Rp46,7 Triliun
Wacana Pendirian Pangkalan Militer Pihak Asing di Wilayah Indonesia Ditanggapi Politisi PDIP
“Tujuannya untuk mendukung kelancaran operasional Garuda Indonesia,” kata Irfan dalam keterangan resminya Sabtu 17 September 2022.
Kerja sama fasilitas pembiayaan restorasi armada dengan skema bagi hasil tersebut ditandatangani Irfan bersama Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi di Denpasar, Bali, Jumat (16/9/2022). Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan offering letter atas syarat dan ketentuan indikatif terbaru atau updated indicative term sheet memorandum of understanding yang ditandatangani Agustus lalu.
Irfan menilai, kerja sama fasilitas pembiayaan tersebut memberikan optimisme tersendiri dalam hal kepercayaan sektor dunia usaha terhadap outlook bisnis GIAA ke depannya.
Sebelumnya, GIAA secara bertahap melakukan optimalisasi utilisasi pesawat, sejalan dengan hasil negosiasi bersama lessor setelah disetujuinya proposal perdamaian dalam proses PKPU.
Baca Juga:
Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji Tahun 2025, BRI Proaktif Dalam Pelayanan Haji
Melalui berbagai upaya tersebut, GIAA ingin mengoptimalkan upaya meningkatkan jumlah armada serviceable, yang diproyeksikan akan bertambah secara bertahap mencapai sekitar 60 pesawat dalam mendukung akselerasi peningkatan kinerja perusahaan hingga akhir 2022.