Fokus Stabilitas Kurs, Pemerintah Disarankan Rem Infrastruktur Berimpor Tinggi

- Pewarta

Rabu, 8 Agustus 2018 - 04:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, Jakarta – Pengamat ekonomi Aviliani menyarankan agar pemerintah untuk lebih fokus menjaga stabilitas harga dan nilai tukar dibanding mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar rupiah, Aviliani yang ditemui usai seminar di Jakarta, Selasa (7/8/2018), mengatakan pemerintah perlu mengerem beberapa proyek infrastruktur yang mengandung komponen impor yang besar.

“Beberapa infrastruktur harus mengerem, karena mengandung impor yang besar. Jadi lupakan dulu pertumbuhan tinggi, dan lebih diperhatikan stabilitas. Bagi masyarakat stabilitas harga dan bagi pemerintah stabilitas nilai tukar,” ujar Aviliani.

Ia mengakui pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2018 sebesar 5,27 persen secara tahunan (year on year/yoy) sudah cukup bagus.

Baca juga: Pengamat: Indonesia bisa peringkat lima dunia jika fokus

Aviliani mengatakan bahwa ekonomi yang didorong untuk tumbuh lebih tinggi cenderung akan memberikan dampak kepada nilai tukar, seperti pada proyek infrastruktur yang dibangun secara masif, namun ternyata juga turut meningkatkan impor dan mempengaruhi neraca transaksi berjalan.

Kemudian, Aviliani juga mengatakan konsumsi masyarakat sebagai salah satu sumber pertumbuhan PDB perlu dijaga agar tidak menurun di triwulan-triwulan berikutnya.

Tingkat konsumsi masyarakat yang menurun dapat menimbulkan efek ke investasi serta penerimaan pajak, dan hal tersebut dapat berpengaruh nantinya pada PHK.

Menurut catatan BPS, konsumsi rumah tangga merupakan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di triwulan II-2018, yakni sebesar 2,76 persen. (rcb)

Berita Terkait

Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release
Mantan Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto Didakwa Rugikan Keuangan Negara Rp377,49 Miliar
BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok
Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa
Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF
Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi
Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien

Berita Terkait

Rabu, 19 Maret 2025 - 10:59 WIB

Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:11 WIB

Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa

Senin, 3 Februari 2025 - 10:08 WIB

Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:42 WIB

Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi

Berita Terbaru