MEDIA EMITEN – Harga emas rebound pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kerugian tiga sesi beruntun. Emas mendapat katalis dari pelemahan dolar AS menyusul data eknomi yang menunjukkan sinyal pendinginan dalam belanja konsumen.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange melonjak US$ 11,50 atau 0,6% menjadi US$ 1.929,40 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US 1.930,80 dan terendah US$ 1.908,10.
Emas berjangka berakhir 20 sen lebih rendah untuk minggu ini, dan turun 2,7% untuk Juni dan 2,9% untuk kuartal kedua tahun ini, kerugian kuartalan pertama sejak kuartal ketiga tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini (semester pertama) menunjukkan kenaikan 4,7%.
Indeks dolar melemah pada Jumat (30/6/2023) menyusul kenaikan dua hari berturut-turut, setelah data ekonomi menunjukkan pendinginan dalam belanja konsumen, meningkatkan beberapa keraguan tentang potensi agresivitas Federal Reserve dalam memerangi inflasi.
Baca Juga:
Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI, Inilah Kisah Pengusaha Jambu di Kudus, Jateng
Pemain Belakang Timnas Indonesia, Jordi Amat Tidak akan Tampil dalam Laga Lawan Tiongkok
BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda, Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan
Data ekonomi yang dirilis Jumat (30/6/2023) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS atau PCE, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, naik 0,3% pada Mei, menunjukkan tekanan inflasi sedikit berkurang.
Chicago Business Barometer naik 1,1 poin menjadi 41,5 pada Juni, sebagian besar disebabkan oleh kontraksi yang tidak terlalu mencolok dalam produksi. Barometer tetap kokoh di bawah 50, menandakan aktivitas bisnis kontraksi selama sepuluh bulan berturut-turut pada Juni.
Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,4 pada Juni, naik dari 59,2 bulan sebelumnya dan di atas 50,0 pada Juni tahun lalu.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,20 sen atau 0,97% menjadi ditutup pada US$ 23,02 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$ 6,4 atau 0,71% menjadi S$ 913,20 per ounce.
Baca Juga:
PT Gunbuster Nickel Industry Raih Penghargaan dalam Ajang Konferensi Nasional PKM CSR Award 2024
Generasi Muda, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024, Tumbuhkan Semangat Entrepreneurship