Dolar AS Melemah, Investor Tunggu Putusan The Fed

- Pewarta

Selasa, 18 Juli 2023 - 08:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi: Dolar AS melemah,investor  menunggu Simposium Ekonomi Jackson Hole pada 24-26 Agustus/Dok.

Foto ilustrasi: Dolar AS melemah,investor menunggu Simposium Ekonomi Jackson Hole pada 24-26 Agustus/Dok.

MEDIA EMITEN – Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah pekan lalu mencatat penurunan mingguan terbesar tahun ini. Investor menunggu hasil keputusan Federal Reserve dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,08% menjadi 99,8404 pada akhir perdagangan.

Minggu ini kemungkinan dolar akan terkonsolidasi karena investor menunggu pertemuan Federal Reserve minggu depan, ketika bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin.

Pasar hampir sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya. Menurut kalender ekonomi AS, Biro Sensus AS akan merilis data penjualan ritel Juni pada Selasa dan Fed akan menerbitkan angka produksi industri.

Sementara itu, Indeks Manufaktur Empire State yang dirilis oleh Federal Reserve New York pada Senin (17/7/2023) turun 5,5 poin menjadi 1,1 pada Juli dari bulan sebelumnya, melampaui perkiraan pasar -4,3.

Untuk keseluruhan indeks, 29 % responden mengatakan bahwa kondisi bisnis telah membaik selama sebulan, sementara 27% melaporkan bahwa kondisi semakin memburuk, menurut survei tersebut. 

Laju penurunan dolar minggu lalu “tampaknya luar biasa besar,” kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York, mencatat bahwa pasar akan stabil dan melihat dolar yang lebih kuat minggu ini.

Fokus ekonomi utama AS minggu ini adalah laporan penjualan ritel untuk Juni pada Selasa, meskipun data tersebut tidak mungkin mempengaruhi jalur kebijakan moneter. 

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1242 dolar AS dari 1,1234 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3082 dolar AS dari 1,3102 dolar pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 138,6470 yen Jepang, lebih rendah dari 138,8260 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8600 franc Swiss dari 0,8620 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3184 dolar Kanada dari 1,3212 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2316 krona Swedia dari 10,2416 krona Swedia.

Berita Terkait

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu Ungkap Alasan BTN Akuisisi Bank Victoria
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024
Titiek Soeharto Apresiasi Mentan Amran Sulaiman Atasi Banjir, 200 Hektar Persawahan di Bantul Terdampak Banjir
Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri, Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif
Keluarga Pemilik Ikut Daftar Tagih Utang Rp1,2 triliun, Termasuk Dirut PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
BRI Gelar Sosialisasi Bersama KPK Tentang Bahaya dan Dampak Korupsi, Perkuat Komiten Anti Korupsi

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 15:39 WIB

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu Ungkap Alasan BTN Akuisisi Bank Victoria

Senin, 20 Januari 2025 - 11:44 WIB

Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:13 WIB

Terdepan dalam Praktik Sustainable Finance, BRI Menjadi Satu-Satunya BUMN Penerbit Obligasi Hijau di Tahun 2024

Kamis, 16 Januari 2025 - 11:25 WIB

Titiek Soeharto Apresiasi Mentan Amran Sulaiman Atasi Banjir, 200 Hektar Persawahan di Bantul Terdampak Banjir

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:22 WIB

Inilah 10 Bukti Nyata Tentang Kontribusi BRI untuk Negeri, Dorong Ekonomi Kerakyatan yang Inklusif

Berita Terbaru