MEDIA EMITEN – Pemerintah melalui Perum Bulog akan kembali mengimpor 1 juta ton beras dari Tiongkok untuk mengantisipasi ancaman gagal panen atau keterlambatan masa panen akibat dampak El Nino.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan bahwa El Nino mengakibatkan produktifitas sawah petani mengalami penurunan karena kekeringan.
“Ada El Nino, kekeringan pasti akan berpengaruh pada produktifitas sawah. Untuk menanggulangi masalah ini, ya didatangkan kekurangan itu untuk mencukupi kebutuhan,” kata Buwas panggilan akrab Budi Waseso, Sabtu 22 September 2023.
Ia menjelaskan, saat ini stok beras nasional yang mencapai 2 juta ton, masih mencukupi kebutuhan beras nasional hingga akhir 2023, sehingga impor beras dari Tiongkok baru akan dilakukan pada awal 2024.
Baca Juga:
CSA Index di November Meningkat ke 76,7: Investor Sambut Stabilitas Ekonomi Global
Peluncuran Danantara Diundur, Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Beri Penjelasan Resmi
Dikatakan, penambahan pasokan 1 juta ton beras untuk cadangan beras nasional rencananya akan didatangkan pada awal 2024 mendatang.
“Kalau memang cuaca tidak mendukung dan prediksi pertanian ini masih belum maksimal, maka Presiden akan menugaskan lagi kepada Bulog untuk (impor) 1 juta ton. Catatannya, 1 juta ton itu kita ambil dari Tiongkok karena Tiongkok yang mempersiapkan itu dan sudah ada kerja dengan Presiden Tiongkok. Sudah menandatangani kontrak perjanjian,” ungkap Buwas.
Buwas memastikan tambahan pasokan beras untuk cadangan beras nasional tidak lagi didatangkan dari Thailand, Vietnam, atau Pakistan yang selama ini menjadi pemasok utama. “Berarti kalau nanti ada penugasan ke saya, 1 juta ton lagi saya akan ambil dari Tiongkok karena sudah disiapkan 1 juta ton.
Baca Juga:
Tangkap Puluhan Koruptor hingga Copot Pejabat, Rangkuman Terobosan 15 Hari Pemerintahan Prabowo
Target Investasi Tahun 2025 Mencapai Sekitar Rp1.900 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional