MEDIA EMITEN – Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB ), ditopang pelemahan dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat US$ 13,40 atau 0,69% menjadi ditutup pada US$ 1.946,20 per ounce setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di US$ 1.952,40 dan terendah di US$ 1.931,20.
Pada minggu ini, kontrak acuan emas berjangka menguat US$ 3,50 atau 0,2%.
Menurut analis pasar di Kinesis Money, Rowling, penguata emas juga dibantu oleh sedikit melemahnya kekuatan dolar AS, mata uang yang memiliki korelasi terbalik dengan emas karena logam biasanya dihargai dalam dolar.
Setelah mencapai level tertinggi dalam enam bulan, kata para analis, dolar AS mengambil jeda pada Jumat,yang juga berkontribusi terhadap kenaikan emas.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah enam mata uang utama lainnya, turun 0,2% menjadi 105,245 pada transaksi Jumat (15/9/2023).
Sementara itu, data ekonomi AS yang dirilis pada Jumat (15/9/2023) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS meningkat 0,5% pada Agustus setelah naik 0,1% pada Juli. Namun, harga impor turun 3,0% secara tahun ke tahun pada Agustus setelah turun 4,6% pada Juli. Harga impor tahunan mencatat penurunan bulanannya yang ketujuh berturut-turut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Desember naik 39,20 sen atau 1,7% menjadi ditutup pada US$ 23,38 per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Oktober terangkat US$ 18,4 atau 2,02% menjadi menetap pada US$ 929,5 per ounce.
Baca Juga:
MINIMIZU Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024, UMKM Binaan BRI
Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya