MEDIA EMITEN – PT Merdeka Battery Materials (MBMA) mencatatkan pendapatan usaha US$ 350,97 juta sepanjang semester I-2023, melonjak 172% dari periode yang sama tahun lalu. Namun beban pokok yang membengkak mengakibatkan emiten tersebut merugi.
Dalam laporan keuangan (lapkeu) interim yangdipublikasikan, Jumat 29 September 2023, beban pokok pendapatan MBMA meningkat signifikan dari US$ 107,13 juta pada semester I-2022 menjadi US$ 332,55 juta pada semester I-2023.
Hal ini mngakiatkan laba kotor turun dari US$ 21,86 juta menjadi US$ 18,41 juta.
Sementara itu, laba usaha anjlok US$ 19,36 juta, tinggal US$ 919,99 ribu. Penyusutan itu dipicu beban umum dan administrasi yang naik luar biasa pada semester I-2023 jadi US$ 17,43 juta, dari sebelumnya hanya US$ 2,45 juta pada semester I-2022.
Merdeka Battery Materials (MBMA) juga berbalik mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan US$ 14,09 juta di periode Januari-Juni tahun ini, dari laba sebelum pajak penghasilan US$ 42,06 juta di periode yang sama tahun 2022. Rugi sebelum pajak penghasilan utamanya didorong biaya keuangan yang mencapai US$ 18,35 juta.
MBMA membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 19,65 juta.
Sebelumnya, perseroan meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 33,42 juta pada semester I-2022. Rugi per saham US$ 0,0002 per 30 Juni 2023, dari laba per saham US$ 0,0017 di 30 Juni 2022.