MEDIA EMITEN – Tiga indeks utama saham di Wall Street rebound pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Namun, ketiga indeks membukukan kerugian untuk minggu ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 321,83 poin atau 1,05% menjadi 31.097,26 poin. Indeks S&P 500 bertambah 39,95 poin atau 1,06% menjadi 3.825,33 poin. Nasdaq Composite menguat 99,11 poin atau 0,9% menjadi 11.127,85 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona hijau, dengan sektor utilitas menikmati persentase kenaikan terbesar. Investor memulai paruh kedua tahun ini menjelang liburan panjang akhir pekan 14 Juli di Amerika Serikat.
Pelaku pasar melihat musim laporan laba perusahaan kuartal kedua, laporan ketenagakerjaan Juni Departemen Tenaga Kerja, dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) dijawalkan rilis pada Juli.
Baca Juga:
BUMN Hadir di INACRAFT 2025: Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia
BRI Berhasil Jaga Stabilitas Kinerja, Melalui Keberpihakan Terhadap UMKM dan Ekonomi Kerakyatan
BRI Masuk Jajaran Perusahaan Elite di Kawasan Asia – Pasifik 2025 versi Majalah TIME
Sektor microchip turun tajam setelah Micron Technology Inc memperingatkan penurunan permintaan. Saham Micron merosot 2,9%, menarik indeks Philadelphia SE Semiconductor jatuh 3,8%.
Kekhawatiran atas berkurangnya permintaan dalam menghadapi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade tercermin dalam Indeks Manajer Pembelian (PMI) Institute for Supply Management (ISM), yang menunjukkan perlambatan pada kedua harga input pesanan baru.
Laporan ISM tampaknya mendukung pandangan bahwa ekonomi sedang mendingin dan inflasi tampaknya telah melewati puncaknya. Ini telah meningkatkan kemungkinan bahwa Fed memiliki ruang gerak untuk poros dovish setelah kenaikan suku bunga 75 basis poin kedua berturut-turut yang diharapkan pada Juli.
“The Fed perlu melihat lebih banyak bukti untuk mengubah pikirannya tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut,” kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, di New York. “Masih ada banyak ketidakpastian tentang ekonomi dan inflasi meskipun ada tanda-tanda awal bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya.”
Baca Juga:
Mendorong UMKM Naik Kelas dan Go Global, Pemerintah Apresiasi Keberpihakan BRI
Sebanyak 3 Anggota Bursa Siap untuk Fasilitasi Transaksi Short Selling, Termasuk Mandiri Sekuritas
Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman
Musim pelaporan keuangan kuartal kedua dimulai dalam beberapa minggu, dan 130 perusahaan di S&P 500 telah menyampaikan pra-pengumuman. Dari mereka, 45 positif dan 77 negatif, rasio negatif/positif yang lebih lemah dari tahun lalu, menurut data Refinitiv.
Para analis sekarang memperkirakan agregat pertumbuhan laba S&P 500 kuartal kedua sebesar 5,6%, turun dari 6,8% yang diproyeksikan pada awal kuartal, menurut Refinitiv.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,01 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,88 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.