MEDIA EMITEN – Wall Street jauh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena data perekrutan swasta yang kuat memicu spekulasi bahwa Federal Reserve harus mengambil pendekatan yang lebih agresif untuk menjinakkan inflasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 366,38 poin atau 1,07% menjadi 33.922,26 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 35,23 poin atau 0,79% menjadi 4.411,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 112,61 poin atau 0,82% menjadi ditutup pada 13.679,04 poin.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen memimpin penurunan masing-masing kehilangan 2,45% dan 1,65%. Sektor teknologi membukukan penurunan terlemah, menyusut 0,16% .
Saham-saham AS turun pada Kamis (6/7/2023) setelah data pekerjaan yang lebih panas dari perkiraan menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung dan meningkatkan ketakutan investor akan kenaikan suku bunga di masa depan dari The Fed.
Baca Juga:
Tiga Tahun Holding Ultra Mikro BRI Group Layani 176 juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Melalui ”Klasterku Hidupku”, BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pekerjaan sektor swasta meningkat 497.000 pada Juni, hampir dua kali lipat jumlah yang dibuat pada Mei dan jauh melampaui ekspektasi pasar 220.000, menandai kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022, menurut data dari perusahaan pemrosesan penggajian ADP.
Data perekrutan ADP yang kuat mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS naik melintasi kurva di sesi Kamis (6/7/2023), dengan imbal hasil obligasi pemerintah 2-tahun dan 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak Maret.
Pada saat investor bertaruh bahwa laporan tersebut akan mendorong Fed untuk lebih agresif, pernyataan dari Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan menambah lebih banyak pemicu kekhawatiran mereka. Dia mengatakan pada Kamis (6/7/2023) bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga kemungkinan akan diperlukan untuk memperlambat inflasi yang panas.
Pembuat kebijakan Federal Reserve mungkin takut dengan laporan pekerjaan besok setelah angka ADP hari ini sekali lagi melenyapkan perkiraan, yang datang lebih dari dua kali lipat perkiraan konsensus, kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.
Baca Juga:
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan Tanpa Kompromi
Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo, Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot
Investor juga mencerna data pekerjaan lain yang dirilis pada Kamis (6/7/2023). Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal meningkat menjadi 248.000, naik 12.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 236.000, yang menunjukkan peningkatan moderat.
Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan menurun menjadi 9,8 juta pada hari kerja terakhir Mei, jatuh di bawah angka 10 juta lagi, sebuah tanda bahwa pasar tenaga kerja yang ketat mungkin melihat setidaknya beberapa pelonggaran, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS.