Powell: Fed Mungkin Harus Membuat Kebijakan Tak Populer

- Pewarta

Rabu, 11 Januari 2023 - 08:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Federal Reserve Jerome Powell/Dok.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell/Dok.

MEDIA EMITEN – Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan perlunya bank sentral untuk bebas dari pengaruh politik sambil menangani inflasi yang terus-menerus tinggi.

Dalam pidato yang disampaikan kepada Riksbank Swedia, Powell mencatat bahwa menstabilkan harga membutuhkan pengambilan keputusan sulit yang mungkin tidak populer secara politik.

“Stabilitas harga adalah landasan ekonomi yang sehat dan memberikan manfaat yang tak terukur kepada publik dari waktu ke waktu. Tetapi memulihkan stabilitas harga ketika inflasi tinggi memerlukan langkah-langkah yang tidak populer dalam jangka pendek karena kami menaikkan suku bunga untuk memperlambat ekonomi,” katanya seperti dikutip dari CNBC International, Rabu 11 Januari 2023.

“Tidak adanya kontrol politik langsung atas keputusan kami memungkinkan kami mengambil tindakan yang diperlukan ini tanpa mempertimbangkan faktor politik jangka pendek,” tambahnya.

Pernyataan Powell disampaikan dalam sebuah forum untuk membahas independensi bank sentral dan akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Pidato tersebut tidak mengandung petunjuk langsung tentang ke mana arah kebijakan Fed yang menaikkan suku bunga tujuh kali pada tahun 2022, dengan total 4,25 poin persentase, dan telah mengindikasikan kemungkinan kenaikan yang lebih besar akan terjadi tahun ini.

Sementara kritik terhadap tindakan Fed oleh para pemimpin terpilih sering dilakukan dengan nada yang lebih tenang, Powell Fed menghadapi tentangan vokal dari kedua sisi lorong politik.

Mantan Presiden Donald Trump mengnkritisi bank sentral ketika menaikkan suku bunga selama pemerintahannya, sementara para pemimpin progresif seperti Senator Elizabeth Warren, D-Mass., telah mengkritik putaran kenaikan saat ini. Presiden Joe Biden sebagian besar menolak mengomentari langkah Fed sambil mencatat bahwa itu terutama tanggung jawab bank sentral untuk mengatasi inflasi.

Powell berulang kali mengatakan bahwa faktor politik tidak membebani tindakannya.

Di bagian lain dari pidato hari Selasa, dia menyampaikan seruan dari beberapa anggota parlemen agar The Fed menggunakan kekuatan pengaturannya untuk mengatasi perubahan iklim. Powell mencatat bahwa Fed harus “berpegang teguh pada rajutan kita dan tidak berkeliaran untuk mengejar manfaat sosial yang dirasakan yang tidak terkait erat dengan tujuan dan otoritas undang-undang kita.”

Sementara The Fed telah meminta bank-bank besar untuk memeriksa kesiapan keuangan mereka jika terjadi peristiwa besar terkait iklim seperti angin topan dan banjir, Powell mengatakan sejauh itu yang harus dilakukan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

The Fed tahun ini akan meluncurkan program percontohan yang meminta enam bank terbesar di negara itu untuk mengambil bagian dalam “analisis skenario” yang ditujukan untuk menguji stabilitas lembaga jika terjadi peristiwa iklim besar.

Latihan ini akan berlangsung terpisah dari apa yang disebut stress test yang digunakan Fed untuk menguji bagaimana bank akan bertahan di bawah penurunan ekonomi hipotetis. Lembaga yang berpartisipasi adalah Bank of America, Citigroup, Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Morgan Stanley dan Wells Fargo.

Berita Terkait

Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow
Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation
Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh
Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap
Kolaborasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan JIHDO untuk Perluas Pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia
Pertemuan Delegasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan Zensho: Peluang Kerja 120 Ribu Tenaga Indonesia di Jepang Terbuka
Ambil Tindakan yang Lebih Defensif Terhadap Israel; Militer Republik Islam Iran Nyatakan Tak Ragu

Berita Terkait

Senin, 30 Desember 2024 - 13:19 WIB

Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:33 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow

Minggu, 1 September 2024 - 16:42 WIB

Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation

Rabu, 7 Agustus 2024 - 08:16 WIB

Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh

Senin, 22 Juli 2024 - 13:21 WIB

Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap

Berita Terbaru