Greenback Melemah, Emas Berjangka Naik Setelah Dua Hari Turun

- Pewarta

Kamis, 31 Oktober 2019 - 03:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto ilustrasi: Emas batangan/Dok.

Foto ilustrasi: Emas batangan/Dok.

Mediaemiten.com, Chicago – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis pagi (30/10/2019) setelah turun selama dua hari berturut-turut, karena logam mulia didorong oleh greenback yang lebih lemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik enam dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.496,7 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,02 persen menjadi 97,67 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi logam mulia.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Namun, emas berjangka bergerak menuju lebih rendah dalam perdagangan elektronik setelah Federal Reserve memangkas suku bunga acuan dan mengatakan akan memantau prospek ekonomi saat menilai keputusan suku bunga berikutnya.

Dolar jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama pada Rabu (30/10/2019), membalikkan kenaikan awal, setelah Federal Reserve memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, tetapi mengisyaratkan siklus penurunan suku bunganya mungkin akan berhenti, seperti sebelumnya. secara luas diharapkan.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 3,6 sen atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 17,867 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 5,5 dolar AS atau 0,59 persen, menjadi 930,6 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, emas berjangka ditutup turun untuk hari kedua berturut-turut karena investor beralih ke penjualan teknis menyusul membaiknya aset-aset berisiko.

Penurunan permintaan emas yang signifikan untuk festival lampu Hindu yang dikenal sebagai Diwali, yang menyaksikan perayaan utamanya pada akhir pekan, juga menjadi salah satu alasan pelemahan emas, kata para pedagang. (pep)

Berita Terkait

Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow
Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation
Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh
Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap
Kolaborasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan JIHDO untuk Perluas Pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia
Pertemuan Delegasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan Zensho: Peluang Kerja 120 Ribu Tenaga Indonesia di Jepang Terbuka
Ambil Tindakan yang Lebih Defensif Terhadap Israel; Militer Republik Islam Iran Nyatakan Tak Ragu

Berita Terkait

Senin, 30 Desember 2024 - 13:19 WIB

Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun

Selasa, 10 Desember 2024 - 07:33 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya Dikabarkan Telah Tiba di Moskow

Minggu, 1 September 2024 - 16:42 WIB

Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation

Rabu, 7 Agustus 2024 - 08:16 WIB

Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh

Senin, 22 Juli 2024 - 13:21 WIB

Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap

Berita Terbaru