MEDIA EMITEN – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) industri media di Amerika Serikat terus berlanjut. Dari CNN hingga NBC News, terakhir Vox Media Inc mengurangi 7% karyawannya.
Kepala Eksekutif Vox Jim Bankoff mengatakan dalam memonya kepada staf bahwa perusahaan telah mengurangi pengeluarannya dan membekukan perekrutan baru. Ia mengatakan, dalam iklim ekonomi seperti saat ini tidak dapat mempertahankan proyek dan area bisnis yang tidak berjalan seperti yang diharapkan.
“Kami mengalami tekanan ekonomi dan keuangan, sama dengan yang dihadapi industri media lain dan teknologi, kata Bankoff dalam memonya, seperti laporan CNN, akhir pekan.
Sementara itu, juru bicara Vox Media mengatakan perusahaan memiliki sekitar 1.900 karyawan. Dia pun menolak berkomentar lebih lanjut tentang pemotongan tersebut. Namun jika dihitung, 7% karyawan yang terkena PHK dari jumlah keseluruhan 1.900 pekerja adalah 133.
Baca Juga:
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Di sisi lain, Serikat Pekerja Vox Media memberi pernyataan. “Kami sangat marah dengan cara perusahaan melakukan pendekatan terhadap PHK ini dan saat ini sedang mendiskusikan cara terbaik untuk melayani mereka yang baru saja kehilangan pekerjaan,” kara Serikat Vox Media.
Seorang jurnalis pemenang penghargaan yang sudah bekerja selama sembilan tahun di Eater, sebuah situs web makanan milik Vox Media, Meghan McCarron mengatakan ia termasuk salah satu karyawan Vox Media yang di-PHK. Padahal, ia tengah hamil 37 minggu.
“Saya dan pasangan saya sangat bersemangat untuk menjadi orang tua. Saya benar-benar tidak bisa memproses jumlah ketidakpastian yang kami hadapi sekarang,” kata dia dalam Twitternya, Jumat.
Ekonomi yang melambat dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan belanja iklan di seluruh sektor menurun. Oleh sebab itu, industri media dan teknologi telah melakukan PHK massal karena perusahaan berusaha memangkas biaya.
Sebelumnya, raksasa media CNN dan Gannett sudah memberhentikan ratusan pekerja pada akhir tahun lalu. Penerbit The Washington Post pertengahan Desember 2022 lalu juga mengumumkan akan melanjutkan PHK di tahun 2023 ini.