Emas Berjangka Berakhir Turun Setelah Naik dalam Tiga Sesi Sebelumnya

- Pewarta

Selasa, 30 April 2019 - 03:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, Chicago – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa pagi (30/4/2019), karena investor merealisasikan keuntungannya setelah harga logam mulia naik selama tiga sesi sebelumnya.

Para pelaku pasar juga menunggu hasil pertemuan dua hari kebijakan Federal Reserve dan data pekerjaan utama Amerika Serikat pada pekan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 7,3 dolar AS atau 0,57 persen, menjadi menetap di 1.281,5 dolar per ounce.

Beberapa penguatan di pasar saham Wall Street juga mengurangi minat para investor terhadap aset-aset safe haven seperti emas.

Pada pukul 17.40 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 11,06 poin atau 0,04 persen. Indeks S&P 500 naik 3,15 poin atau 0,11 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 15,46 poin atau 0,19 persen.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang meningkat, investor dapat berhenti membeli aset safe haven seperti emas, karena lebih memilih aset-aset berisiko.

Namun penurunan emas lebih lanjut agak tertahan oleh pelemahan dolar AS pada perdagangan Senin (29/4/2019). Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,15 persen menjadi 97,8560 pada pukul 19.00 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Pada akhir pekan lalu, emas berjangka memperpanjang kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut didukung oleh pelemahan dolar AS.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 15,5 sen AS atau 1,03 persen, menjadi 14,933 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 2,3 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 901,3 dolar AS per ounce. (pep)

Berita Terkait

Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation
Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh
Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap
Kolaborasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan JIHDO untuk Perluas Pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia
Pertemuan Delegasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan Zensho: Peluang Kerja 120 Ribu Tenaga Indonesia di Jepang Terbuka
Ambil Tindakan yang Lebih Defensif Terhadap Israel; Militer Republik Islam Iran Nyatakan Tak Ragu
Bertutur Kolaborasi: BNSP dan KJRI Hongkong Bahas Peningkatan Kompetensi Pekerja Migran
Wall Street Rebound, Invesor Cermati Imbal Hasil Obligasi

Berita Terkait

Minggu, 1 September 2024 - 16:42 WIB

Ketua BNSP Sampaikan Komitmen Penguatan Standar Halal Global melalui Kerjasama dengan Korea Muslim Federation

Rabu, 7 Agustus 2024 - 08:16 WIB

Seorang WNI Meninggal Dunia di Kawasan Jashore, Imbas Keusuhan yang Terjadi di Negara Bangladesh

Senin, 22 Juli 2024 - 13:21 WIB

Calonkan Diri Sebagai Presiden AS Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris Nyatakan Siap

Jumat, 12 Juli 2024 - 14:44 WIB

Kolaborasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan JIHDO untuk Perluas Pengajaran Bahasa Jepang di Indonesia

Jumat, 12 Juli 2024 - 01:24 WIB

Pertemuan Delegasi BNSP, Kemnaker, & Kadin Indonesia dengan Zensho: Peluang Kerja 120 Ribu Tenaga Indonesia di Jepang Terbuka

Berita Terbaru