MEDIA EMITEN – Tiga indeks saham utama di Bursa Wall Street rebound pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Investor mencermati imbal hasil obligasi AS.
Dow Jones naik 116,07 poin atau 0,35% menjadi 33.666,34, S&P 500 bertambah 0,59% menjadi 4.299,70 tidak jauh dari level psikologis 4.300. Sementara Nasdaq melonjak sekitar 0,83% menjadi 13.201,28.
Dow Jones diperkirakan akan melemah 3% sepanjang September dan lebih rendah 2% pada kuartal III 2023. Sementara S&P 500 kemungkinan mengakhiri bulan ini dengan penurunan 4,6% dan lebih rendah 3,4% pada kuartal tiga. Adapun Nasdaq diproyeksi mengakhiri September dan kuartal ini melemah masing-masing 5,9% dan 4,3%.
Sektor jasa komunikasi melonjak 1,2% memimpin S&P 500 didorong kenaikan 2% saham Meta. Sementara saham Intel dan Cisco naik masing-masing 1,6% dan 1,3%, turut memicu kenaikan Dow Jones.
Kenaikan bursa AS mendapat dorongan karena imbal hasil obligasi AS turun dari level tertinggi dalam beberapa tahun. Saham-saham mengalami kesulitan akhir-akhir ini dengan kenaikan imbal hasil dan prospek suku bunga lebih tinggi dari perkiraan.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menjadi acuan mencapai level tertinggi baru dalam 15 tahun karena data Kamis menunjukkan pasar tenaga kerja masih tangguh dengan klaim pengangguran lebih rendah dari perkiraan. Suku bunga acuan turun dari level tersebut pada hari berikutnya.
Investor akan mengalihkan perhatian pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi terbaru yang akan dirilis Jumat (29/9/2023).
Wall Street juga mengawasi Washington, seiring negosiasi anggota parlemen mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Belanja AS berlanjut sebelum batas waktu 1 Oktober.
Baca Juga:
MINIMIZU Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024, UMKM Binaan BRI
Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya
Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan Kongres AS akan menghindari penutupan pada akhir pekan ini, meskipun dia mengkritik RUU yang diusulkan senat karena tidak menangani keamanan perbatasan. Namun, para investor ragu bahwa McCarthy dapat menyelaraskan partainya di DPR sesuai tenggat waktu.