MEDIA EMITEN – Tiga indeks utama saham di Bursa Wall Street lanjutkan koreksi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Investor masih khawatir dengan sikap hakish Fed yang kemungkinan kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Dow Jones turun 187,38 poin atau 0,55% menjadi 33.734,88, S&P 500 merosot 0,29% menjadi 4.398,95, . Nasdaq Composite terkoreksi 0,13% menjadi ditutup pada 13.660,72.
Ketiga indeks utama tersebut membukukan penurunan kinerja mingguan hingga 1%. S&P turun 1,16%, sedangkan Nasdaq turun 0,92%. Dow turun 1,96%, kinerja mingguan terburuk sejak Maret 2023.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Nonfarm payrolls Juni naik 209 ribu, sementara tingkat pengangguran mencapai 3,6%, turun dari 3,7% di Mei.
Baca Juga:
Melalui Pendampingan BRI, Sosok Ini Berhasil Memberdayakan Komunitas Perempuan di Lamongan Jatim
Prabowo Sebut Muhammadiyah Luar Biasa, Punya 167 PT, 5.345 Sekolah dan Madrasah serta 440 Pesantren
Sedangkan Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah memprediksi penambahan nonfarm payrolls akan disekitar 240 ribu posisi dengan tingkat pengangguran yang serupa.
Di sisi lain, angka upah menunjukkan lebih kuat dari perkiraan, meningkatkan kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin memiliki alasan untuk melanjutkan kenaikan akhir bulan ini. Penghasilan per jam rata-rata meningkat sebesar 0,4% pada Juni dan 4,4% dari tahun lalu.
“Ini semacam gambaran campuran hari ini. Ini adalah kabar baik bahwa ekonomi tidak berantakan, masih terus berjalan, tetapi Anda masih memiliki tekanan upah yang akan membuat The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada akhir bulan,” kata Keith Lerner dari Truist.
Dalam waktu dekat, lanjut Lerner, ekuitas siap untuk mundur setelah bulan Juni dan kuartal kedua yang besar. Hal ini dapat menyebabkan konsolidasi dan volatilitas karena pasar menuju musim laporan keuangan.
Menyusul rilis data AS tersebut, pasar bertaruh akan dimulainya kembali kenaikan suku bunga di akhir bulan ini. Sebanyak 92% memperkirakan suku bunga acuan Fed naik 0,25% pada 26 Juli.