MEDIA EMITEN – Tiga indesk utama saham di Wall Street ditutup menguat pada Rabu (Kamis agi WIB). Investor mengabaikan risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) yang menunjukkan bank sentral akan tetap agresif menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
Dow Jones Industrial Average di bursa AS naik 133 poin, atau 0,40% ke 33.269,77, S&P 500 naik 0,75% menjadi 3.825,97 dan Nasdaq Composite naik 0,69% menjadi 10.458,76.
Ketiga indeks utama bursa AS membukukan penutupan positif pertama tahun 2023, setelah mencatat penurunan 2 hari berturut-turut.
Sementara imbal hasil obligasi turun bahkan ketika Fed menegaskan kembali bahwa suku bunga akan bergerak lebih tinggi tahun ini.
Baca Juga:
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Laporan Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja November, atau JOLTS, lebih baik dari yang diantisipasi, menandakan berlanjutnya kekuatan pasar tenaga kerja di tengah kenaikan suku bunga. Di sisi lain, indeks manufaktur ISM, menunjukkan kontraksi di sektor ini setelah ekspansi selama 30 bulan, menandakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin bekerja untuk memperlambat perekonomian.
Bursa AS menguat karena investor mencerna laporan, tetapi memangkas keuntungan ketika risalah pertemuan Desember Federal Reserve menunjukkan sentimen hawkish. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi sampai data membuktikan bahwa inflasi mereda.
Kini investor akan memantau laporan pekerjaan pada Jumat (6/1/2023) sebagai petunjuk informasi keadaan ekonomi di tengah kenaikan suku bunga Fed.