Mediaemiten.com, Sydney – Pasar saham Australia melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (11/10/2018), karena investor di kawasan menghadapi volatilitas tinggi di tengah penjualan setelah Wall Street turun tajam Rabu malam (10/10/2018).
Pada pukul 10.15 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 123 poin atau 2,03 persen menjadi diperdagangkan di 5.926,8 poin, dan indeks All Ordinaries yang lebih luas merosot 128,2 poin atau 2,08 persen pada 6.035,6 poin.
“Investor Asia-Pasifik bersiap untuk lonjakan volatilitas di tengah penjualan besar setelah saham AS anjlok dalam perdagangan semalam,” kepala strategi pasar CMC Markets and Stockbroking, Michael McCarthy mengatakan dalam catatan pagi kepada investor.
“Logam industri tersedot ke bawah oleh mode penghindaran risiko, dan emas naik. Pasar mata uang anehnya tenang, dengan sedikit melemahnya dolar AS. Bahkan lebih dari itu, imbal hasil obligasi menurun, meskipun investor saham mengkhawatirkan suku bunga dan angka inflasi AS malam ini yang mungkin akan melihat imbal hasil obligasi di tertinggi tujuh tahun.” Bank-bank besar Australia dibuka melemah, dengan ANZ turun 2,05 persen, Commonwealth Bank merosot 1,41 persen, National Australia Bank jatuh 2,47 persen dan Westpac kehilangan 1,96 persen.
Baca Juga:
Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!
Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Raksasa pertambangan BHP Billiton turun 2,94 persen, saingannya Rio Tinto kehilangan 2,62 persen, dan Woodside Petroleum turun 2,03 persen.
Wesfarmers dibuka 1,19 persen lebih rendah, sementara jaringan supermarket saingannya Woolworths merosot 1,35 persen.
Raksasa telekomunikasi Telstra kehilangan 1,87 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas turun 1,99 persen dan kelompok bioteknologi CSL menukik 3,53 persen. (pep)