Mediaemiten.com, Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sebesar 42 poin menjadi Rp15.237 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.195 per dolar AS.
“Faktor eksternal masih mempengaruhi pergerakan kurs rupiah,” ujar Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, Senin (15/10/2018).
BACA JUGA : Rupiah Pagi Melemah Menjadi Rp15.224
Ia mengatakan pelaku pasar masih mengantisipasi kebijakan the Fed selanjutnya terkait suku bunga. Sejauh ini pasar menilai, the Fed masih memiliki peluang untuk menaikan suku bunga di tengah sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh.
Baca Juga:
Selain itu, lanjut dia, perang dagang juga masih membayangi pelaku pasar. Fenomena perang dagang dikhawatirkan berdampak negatif bagi perekonomian di negara-negara berkembang.
“Sentimen dari dalam negeri sebenarnya positif, namun faktor eksternal itu yang mengalihkan perhatian pelaku pasar,” katanya.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok masih membebani laju mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Perang dagang, lanjut dia, akan memicu Tiongkok untuk melakukan devaluasi mata uangnya, kondisi itu tentu berimbas pada mata uang di kawasan sekitar.
Baca Juga:
BRI Dukung Digitalisasi Luncurkan QRIS TAP, Berikan Kecepatan dan Kemudahan dalam Genggaman
Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!
Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (15/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.1246dibanding sebelumnya (11/10) di posisi Rp15.194 per dolar AS. (zub)