MEDIA EMITEN – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) , subholding upstream Pertamina, memaangkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
PHE berencana melakukan IPO dengan target dana sekitar US$ 1,36 miliar atau sekitar Rp 20 triliun dengan melepas sekitar 10-15% sahamnya ke publik. Keputusan ini diambil untuk merespons isu transisi ke energi baru terbarukan (EBT), yang membutuhkan kombinasi kebijakan dan modal untuk terealisasi.
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, menjelaskan beberapa langkah strategis yang sedang dijalankan oleh perusahaan tersebut.
Dalam keterangannya, Selasa 12 September 2023, disebukan PHE telah memutuskan untuk mengelola baseline produksinya, meningkatkan pertumbuhan produksi melalui rencana kerja dan merger serta akuisisi, serta meningkatkan pertumbuhan cadangan dan sumber daya.
Baca Juga:
Tiga Tahun Holding Ultra Mikro BRI Group Layani 176 juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Melalui ”Klasterku Hidupku”, BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan
PHE, kata dia, akan menambahkan 10% participating interest di Irak, melakukan akuisisi wilayah kerja di East Natuna, Bunga, dan Peri Mahakam, memperpanjang kontrak Menzel Ledjmet Nord (MLN) di Aljazair, serta melakukan perjanjian pembelian kepemilikan Blok Masela.
Selama dua tahun menjadi koordinator wilayah kerja hulu migas Pertamina, PHE telah mencatatkan kinerja positif . Tahun lalu, produksi migas PHE tumbuh sebesar 7,89% (YoY), dengan laba bersih mencapai US$ 4,67 miliar.
Ia menjelaskan kontribusi positif PHE dalam pengembangan migas dalam negeri, termasuk peningkatan produksi minyak dan gas. Hingga saat ini, PHE telah merealisasikan pengeboran 431 sumur pengembangan, 442 kerja ulang pindah lapisan, dan 18.514 layanan perbaikan sumur.
PHE juga mencapai tingkat keberhasilan 100% dalam bidang eksplorasi dengan temuan sumber daya 2C sebesar 118 juta barel minyak ekuivalen (MBOE) dan mencapai temuan sumber daya 2C sebesar 345,4 MBOE pada tahun 2022.
Baca Juga:
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan Tanpa Kompromi
Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo, Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot
Pembentukan subholding upstream Pertamina telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan ini, memungkinkan sinergi operasional tanpa batas dan integrasi pengembangan wilayah kerja yang berdekatan. Hal ini juga membuka peluang untuk aliansi strategis dengan perusahaan jasa di bawahnya.