Penerimaan Bea Cukai Masih Berjalan Sesuai Proyeksi

- Pewarta

Kamis, 23 Agustus 2018 - 08:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, Jakarta – Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi memastikan penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai masih berjalan sesuai proyeksi dan bisa mencapai target pada akhir 2018.

Heru dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (23/8/2018), menyatakan optimisme pencapaian penerimaan ini didukung oleh realisasi kepabeanan dan cukai hingga akhir Juli 2018 sudah mencapai Rp92,88 triliun atau 47,85 persen dari target Rp194,1 triliun. “Kami optimistis melihat kinerja organisasi yang semakin sehat, ditopang dengan kerjasama dan sinergi yang semakin kuat dengan seluruh stakeholder terkait sehingga kepatuhan perpajakan semakin baik,”

Penerimaan Rp92,88 triliun yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam periode yang sama untuk tiga tahun terakhir ini terdiri atas penerimaan bea masuk sebesar Rp21,42 triliun, cukai Rp67,55 triliun dan bea keluar Rp3,91 triliun.

Pencapaian penerimaan ini didukung oleh peningkatan kegiatan perdagangan internasional serta kebijakan yang tepat termasuk melalui program penguatan reformasi maupun program penertiban impor, ekspor, dan cukai berisiko tinggi.

Selain itu, peningkatan penerimaan yang tumbuh 16,39 persen dibandingkan periode akhir Juli 2017 juga disumbangkan melalui program upaya ekstra, salah satunya dengan program kemitraan dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Khusus kebijakan Importir Berisiko Tinggi, upaya ini telah menekan jumlah importir berisiko hingga 42,9 persen, serta meningkatkan kepatuhan pajak hingga 61,6 persen, dan secara tidak langsung ikut menyumbang penerimaan pajak hingga 38,9 persen.

“Jadi jumlah importir berisiko tinggi menjadi sangat kecil dan mereka makin patuh, sehingga secara keseluruhan tingkat kepatuhan pelaku usaha juga menjadi semakin tinggi,” kata Heru mengenai kebijakan yang diluncurkan sejak akhir Juli 2017.

Kebijakan penertiban juga memberikan dampak positif pada iklim usaha yaitu tumbuhnya industri lokal dan ekspor tekstil Indonesia sebesar enam persen dari 11,83 miliar dolar AS pada 2016 menjadi 12,54 miliar dolar AS pada 2017.

Kemudian, naiknya kapasitas industri serat dan benang filamen sebesar 15 persen serta tumbuhnya penjualan sekitar 30 persen pada kuartal I 2018 karena komoditas ini bermanfaat sebagai substitusi impor bahan baku secara borongan.

Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam negeri juga menikmati pertumbuhan hingga 30 persen sepanjang 2017 karena program penertiban importir berisiko tinggi ini ikut memberikan manfaat ekstra berupa peningkatan nilai ekspor.

Untuk 2019, strategi kerja DJBC adalah menjalankan beberapa kebijakan yang meliputi area optimalisasi penerimaan, kebijakan untuk meningkatkan daya saing, insentif untuk peningkatan investasi, transparansi informasi serta peningkatan kepatuhan dan pengawasan. Khusus strategi optimalisasi penerimaan, kebijakan yang terus diupayakan meliputi ekstensifikasi obyek Barang Kena Cukai (BKC), penyesuaian struktur tarif cukai, perluasan jangkauan program kemitraan DJP-DJBC serta menggali potensi e-commerce.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Program-program yang telah kami rencanakan, laksanakan, dan kembangkan lebih lanjut ke depan ditujukan untuk membangun ekosistem ekonomi yang sehat dan kondusif untuk berkembang,” (sat)

Berita Terkait

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok
Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa
Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF
Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi
Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Bahas Hubungan Bilateral, Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia
Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:11 WIB

Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa

Senin, 3 Februari 2025 - 10:08 WIB

Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:42 WIB

Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:24 WIB

Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD

Berita Terbaru