Pefindo Turunkan Peringkat Modernland Realty (MDLN) Jadi BBB

- Pewarta

Minggu, 21 Juni 2020 - 19:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mediaemiten.com, Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat obligasi Berkelanjutan I 2015 Seri B PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) menjadi BBB-. Hal itu karena meningkatnya risiko pembiayaan kembali baik dari obligasi domestik senilai Rp150 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2020 dan obligasi dolar AS senilai USD150 juta yang akan jatuh tempo pada Agustus 2021.

Analis Pefindo Yogie Perdana mengatakan obligor dengan peringkat BBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.

Adapun tanda minus menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Menurutnya MDLN akan bergantung pada pendanaan eksternal untuk menyelesaikan utang yang akan jatuh tempo di tengah loperasi yang sulit disebabkan pandemi virus korona.

“Karena lingkungan kredit yang memburuk, kami berpandangan bahwa bank lokal menjadi lebih selektif dalam memberikan fasilitas kredit baru. Kami juga berpandangan bahwa akses ke pasar obligasi domestik dan internasional telah menjadi lebih lemah,” kata Yogie dalam rilisnya Jumat (19/6/2020).

Yogie menilai keengganan pemberi pinjaman terhadap sektor ini juga meningkat. Pasalnya sampai 11 Juni 2020, MDLN belum mendapatkan fasilitas pinjaman bank yang dapat digunakan sebagai sumber pelunasan.

Dia menambahkan peringkat tetap berada pada CreditWatch dengan implikasi negatif yang mencerminkan risiko penurunan peringkat lebih lanjut. Apabila MDLN gagal menunjukkan kemajuan signifikan terkait dengan rencana pembiayaan kembali dalam beberapa minggu mendatang dapat mengakibatkan penurunan peringkat lebih dari satu tingkat.

Peringkat tersebut dapat diturunkan apabila perusahaan gagal dalam menyiapkan pembayaran atau mendapatkan pembiayaan kembali atas obligasi senilai Rp150 miliar yang jatuh tempo di 7 Juli 2020. Selain itu obligasi USD150 juta yang akan jatuh tempo pada 2021 dalam waktu menengah. (ten)

Berita Terkait

IHSG dalam Tren Pelemahan, CSA Index Februari 2025 Mencerminkan Kewaspadaan Investor terhadap Resesi
Naik 1,31 Persen, Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun
Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd, Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi
Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun, PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings
Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024
Hingga 31 Desember 2024, PT Bank Raya Indonesia Tbk Realisasikan Buyback Saham 22.817.600 Lembar
BRI Setor Rp10,88 Triliun Ke Negara, Bayarkan Dividen Interim Sebesar Rp20,33 Triliun
BRI Komitmen Beri Keuntungan Nyata ke Pemegang Saham Terutama Negara, Bayarkan Dividen Interim Rp20,33 T

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 10:59 WIB

IHSG dalam Tren Pelemahan, CSA Index Februari 2025 Mencerminkan Kewaspadaan Investor terhadap Resesi

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:53 WIB

Naik 1,31 Persen, Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun

Rabu, 5 Februari 2025 - 08:28 WIB

Terkait Kabar akan Diakuisisi oleh Grab Holdings Ltd, Pihak PT GoTo Gojek Tokopedia Beri Tanggapan Resmi

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:12 WIB

Biayai Infrastruktur hingga Rp42,5 Triliun, PT Indonesia Infrastructure Finance Raih AAA(idn) Versi Fitch Ratings

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:44 WIB

Banyak Disalurkan ke Sektor Pertambangan dalam Program Hilirisasi, Kredit Korporasi BCA pada 2024

Berita Terbaru