Mediaemiten.com, Sydney – Pasar saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat (31/8/2018), dengan sektor-sektor terseret turun secara luas, kecuali perawatan kesehatan dan perbankan menghasilkan keuntungan moderat.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 10,00 poin atau 0,16 persen menjadi diperdagangkan di 6.341,80 poin, sementara indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 11,60 poin atau 0,18 persen pada 6.448,90 poin.
“Anehnya, Australia 200 berjangka kembali ke wilayah positif sebelum penutupan perdagangan semalam dan meskipun ada tekanan pada pasar komoditas,” kata kepala analis pasar CMC Markets, Michael McCarthy.
“Penurunan kuat dalam dolar Australia yang diperdagangkan di sekitar 72,5 sen AS dan di bawah 81 yen Jepang mungkin menjadi pelakunya.”Namun dolar Australia yang rendah tidak cukup untuk mengimbangi kerugian tajam di sektor telekomunikasi yang kembali dari lonjakan kemarin didukung kesepakatan merger yang diumumkan.
Juga di Australia pada Jumat (31/8/2018), musim pelaporan perusahaan ditutup secara resmi.
Baca Juga:
Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)
“Pertumbuhan laba secara keseluruhan sekitar 12 persen mengurangi kekhawatiran tentang perdagangan pasar di tertinggi sepuluh tahun.” Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sedikit menguat dengan Commonwealth Bank naik 0,08 persen, Westpac Bank naik 0,05 persen, National Australia Bank naik 0,60 persen dan ANZ naik 0,48 persen.
Saham-saham pertambangan melemah dengan BHP turun 1,18 persen, Rio Tinto turun 0,71 persen, Fortescue Metals turun 2,76 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,13 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas menguat dengan Woodside Petroleum naik 0,22 persen, Oil Search naik 0,11 persen dan Santos naik 0,44 persen.
Jaringan supermarket terbesar Australia merosot dengan Wesfarmers turun 0,54 persen dan Woolworth turun 0,25 persen.
Baca Juga:
BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita, Maknai Hari Kartini
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun pada Hari Rabu Ini 23 Mei 2025
Manfaatkan Pendanaan Usaha dari BRI, ‘Waroeng Tani’ Malang Tetap Berjaya Hingga Lintas Generasi
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra jatuh 2,63 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas terangkat 0,62 persen dan perusahaan biomedis CSL meningkat 1,07 persen.
(pep)