Nilai Impor September 2018 Turun 13,18 Persen

- Pewarta

Senin, 15 Oktober 2018 - 08:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti.

Mediaemiten.com, Jakarta – Total nilai impor Indonesia periode September 2018 mencapai 14,60 miliar dolar AS atau turun 13,18 persen dibanding Agustus 2018, yang dipicu antara lain penurunan impor beras dari Tiongkok dan Pakistan, AC/mesin dari Malaysia dan Thailand, buah anggur dari Tiongkok, bubuk susu dari Selandia Baru, serta daging kerbau dan sapi beku dari India.

“Penurunan nilai impor selama September 2018 dipicu berkurangnya impor migas sebesar 767,6 juta dolar AS dan nonmigas sebesar 1.449 juta dolar AS,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti di Jakarta, Senin (15/10/2018).

Penurunan impor migas yaitu impor minyak mentah turun 31,90 persen atau 332,6 juta dolar AS, hasil minyak turun 23,06 persen atau 391,1 juta dolar AS dan gas turun 14,30 persen atau 43,9 juta dolar AS.

Menurut Yunita, selain penurunan impor beras, AC/mesin, buah anggur, bubuk susu, dan daging kerbau dan sapi beku dari India, penurunan impor juga terjadi pada bahan baku penolong yakni emas dari Jepang dan Hongkong, susu kedelai dari Argentina, kalium klorida dari Kanada dan gula rafinasi dari Thailand.

“Sedangkan penurunan impor untuk barang modal terjadi untuk impor generator bensin, turbin dan ekskavator dari Tiongkok dan Jepang, juga vessel roro dari Tiongkok,” ungkap Yunita.

Berdasarkan negara asal, penurunan impor terbesar yakni berasal dari Tiongkok dengan produk mesin peralatan listrik dan plastik, dari Jepang berupa mesin, kendaraan dan benda-benda dari besi, serta dari Australia berupa gandum, binatang hidup dan daging beku.

Berdasarkan data BPS, nilai impor kumulatif Januari-September 2018 adalah 138,7 juta dolar AS atau meningkat 23,33 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (sel)

Berita Terkait

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok
Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa
Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF
Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi
Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD
Indonesia Negara Kaya, Prabowo Subianto Ungkap Indonesia Mampu Bangkit dengan Disiplin dan Efisien
Bahas Hubungan Bilateral, Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim Bertemu di Rumah Tangsi Malaysia
Bangun 1 Juta Rumah untuk Rakyat, Presiden Prabowo Subianto Berhasil Gaet Investor Qatar

Berita Terkait

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Sabtu, 1 Maret 2025 - 11:11 WIB

Bulan Ramadhan adalah Kesempatan untuk Meraih Ampunan dan Pahala, Selamat Beribadah Puasa

Senin, 3 Februari 2025 - 10:08 WIB

Tak Sesuai dengan Prosedur, Pembiayaan Lembaga Ekspor Indonesia (LPEI) ke PT DST dan PT MIF

Sabtu, 1 Februari 2025 - 10:42 WIB

Ingatkan Para Pimpinan TNI-Polri, Presiden Prabowo Subianto: Rakyat Menuntut Dedikasi yang Tinggi

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:24 WIB

Jangan Lewatkan! BRI UMKM EXPO(RT) & Microfinance Outlook 2025 Digelar 30 Januari – 2 Februari di ICE BSD

Berita Terbaru