MEDIA EMITEN – Penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 252 kali. Total permintaan yang masuk mencapai Rp 5 triliun dari target dana IPO saham senilai Rp 101,82 miliar.
“Dari initial pooling, current demand-nya adalah sebesar Rp 5 triliun lebih. Ini menunjukkan antusiasme dan tingkat kepercayaan publik yang luar biasa atas perusahaan dan prospeknya ke depan,” kata Direktur Keuangan dan SDM Mutuagung Lestari, Sumarna, di Jakarta Selasa 8 Agustus 2023.
Mutuagung (MUTU) sebelumnya telah memperoleh pernyataan efektif IPO saham dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perseroan telah menetapkan harga IPO senilai Rp 108 per saham, dari perkiraan harga sebelumnya di rentang Rp 105-110 per saham. Sedangkan penawaran kepada publik juga telah dituntaskan pada pada 2-7 Agustus 2023.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dalam perjalanan MUTU. Pencapaian ini juga melebihi ekspektasi kami, ternyata saham MUTU sangat diminati oleh investor pasar modal,”katanya.
Baca Juga:
Soal Rencana Perombakan Kabinet di Internal Kabinet Merah Putih, Mensesneg Prasetyo Hadi Buka Suara
Mutuagung (MUTU) akan mencatatkan sahamnya besok atau 9 Agustus 2023, serta menjadi perusahaan ke 60 di BEI tahun ini. Dalam IPO tersebut, perseroan menawarkan 942.857.200 saham baru dengan total dana yang akan diperoleh sebesar Rp 101,82 miliar.
Sumarna melanjutkan, sekitar 66% dana hasil IPO MUTU akan digunakan untuk kebutuhan infrastruktur layanan jasa testing inspection certification (TIC). Ini merupakan bagian dari belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan guna mengembangkan laboratorium, baik yang sudah ada maupun laboratorium baru yang nantinya akan menjadi kantor cabang perseroan.
Sedangkan sisanya, sekitar 34% akan digunakan sebagai belanja operasional (opex) untuk keberlangsungan bisnis perseroan. “Dalam rangka pengembangan bisnis dan meningkatkan layanan MUTU, kami berencana akan menambah setidaknya lima laboratorium baru di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara,” jelas Sumarna.
Baca Juga:
Naik 1,31 Persen, Laba Bersih Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Mencapai Rp55,8 Trilliun