MEDIA EMITEN -Harga emas terkoreksi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan keuntungan selama empat hari berturut-turut, karena laporan pekerjaan AS untuk Mei lebih kat dari perkiraan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange turum US$ 25,90 atau 1,3% menjadi U$ 1.969,60 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$ 2.000,50 dan terendah di US$ 1.966,50 per ounce.
Emas menjalani minggu yang positif meskipun dolar naik untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, karena para pedagang valas bereaksi terhadap pengesahan Senat untuk kesepakatan plafon utang yang selanjutnya hanya membutuhkan tanda tangan Presiden Joe Biden untuk diundangkan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (2/6/2023) bahwa ekonomi AS menambahkan 339.000 pekerjaan baru pada Mei, lebih baik dari perkiraan pasar 190.000 dan menandai pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut. Tingkat pengangguran naik menjadi 3,7% pada Mei, dibandingkan dengan perkiraan 3,5%.
Baca Juga:
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Ketenagakerjaan AS pada Mei yang lebih kuat dari yang diperkirakan menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin perlu berbuat lebih banyak untuk menjinakkan inflasi. Namun, kenaikan tingkat pengangguran pada Mei bertindak untuk mengaburkan prospek seputar pergerakan suku bunga selanjutnya dari Federal Reserve.
Para analis pasar berpendapat bahwa indeks harga konsumen AS pada pertengahan Juni berpotensi menawarkan sinyal yang lebih kuat tentang keputusan Fed pada pertemuan kebijakan moneternya bulan ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli menyusut 24 sen atau 1% menjadi US$ 23,747 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 6,6 atau 0,65% menjadi US$1.003,50 per ounce.