Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BRI Fokus Dorong Literasi Pelaku Usaha Ultra Mikro

- Pewarta

Minggu, 28 Januari 2024 - 16:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. (Dok. BRI)

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. (Dok. BRI)

MEDIAEMITEN.COM – Pelaku usaha segmen ultra mikro ditargetkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Sebab itu, beragam program pemberdayaan terus diakselerasi BRI Group melalui Holding Ultra Mikro (UMi).

Memasuki 3 tahun kehadiran Holding UMi, BRI menargetkan peningkatan dan pemerataan literasi bagi para nasabahnya.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa ada pergeseran fokus dari awal terbentuknya Holding UMi dibandingkan dengan kondisi segmen ultra mikro saat ini.

Di awal, Holding UMi fokus pada memberikan permodalan terhadap pelaku-pelaku usaha baru melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di setiap tahunnya.

“Kini, concern utamanya yakni bagaimana agar pelaku usaha ultra mikro secara merata mampu mengakses lembaga keuangan formal secara mudah dan tanpa memerlukan cost operasional yang mahal.”

“Maka dari itu, perlu adanya literasi terhadap teknologi bagi para pelaku usaha beriringan dengan peningkatan kapabilitas di seluruh entitas termasuk PNM dan Pegadaian,” ujar Supari.

Supari pun menekankan saat ini fokus perseroan mendorong literasi keuangan.

“Jadi konsepnya sudah terbalik, kalau dulu inklusi dulu baru literasi, sekarang literasi dulu baru inklusi.”

“Maka nanti program-program pemerintah termasuk KUR ini akan terserap dengan baik terutama kualitasnya yang lebih baik.”

“Begitu mereka terliterasi maka inklusi akan berjalan lebih cepat,” imbuhnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Di sisi lain, Supari menambahkan bahwa fokus ini sebagai upaya menjawab tantangan perubahan perilaku masyarakat di masa depan.

Dia mengatakan, saat ini sekalipun di segmen ultra mikro sudah 87% pengguna smartphone.

BRI selaku penyedia layanan pinjaman pokok UMKM memerlukan perubahan bisnis proses menuju digital agar kualitas target segmen tidak rusak dengan praktik non-bank seperti pinjaman online atau judi online.

“Jadi kesimpulannya, bagaimana kita menjaga kualitas nasabah, bagaimana kita bisa membangun layanan berbasis digital, dan bagaimana membangun kapabilitas sangat kompleks untuk menjangkau spektrum yang semakin luas,” ucapnya.

Supari meyakinkan bahwa selama ini Holding UMi sudah memiliki platform literasi terbaik di Indonesia baik digital maupun offline.

Dari platform digital, BRI memiliki LinkUMKM yang telah diakses lebih dari 7 juta nasabah dalam upayanya tumbuh dan berkembang hingga naik kelas.

Platform ini berisi fitur-fitur yang mengantarkan pelaku usaha untuk melakukan pelatihan, mengikuti komunitas, memamerkan produknya, konsultasi, hingga simulasi kredit untuk anggota.

“Program seperti ini kami akan perkuat di program yang menjangkau mikro yang lebih bawah lagi yang disebut ultra mikro.”

“Kami bekerja sama dengan PNM dan Pegadaian yang sudah menjadi bagian dari Holding Ultra Mikro.”

“Kita akan persolid dan permudah serta percepat UMKM mulai dari ultra mikro ke mikro hingga menjadi pelaku usaha yang difasilitasi fasilitas komersial,” ucap Supari.***

Berita Terkait

BRI Dukung Regulasi Baru DHE SDA, Optimalkan Devisa Ekspor dan Perkuat Stabilitas Ekonomi
Investor Global dan Pendiri Hedge Fund Bridgewater, Ray Dalio Berpengalaman Bangun SWF Temasek dan PIF
BRI Berikan Fasilitas Kredit Kepada Indonesia Infrastructure Finance (IIF), Dukung Pembangunan Sektor Infrastruktur Tanah Air
Bank Emas Pegadaian Diluncurkan, Direktur Utama BRI Sebut Jadi Sumber Pertumbuhan Baru
Mencapai Rp1.700 Triliun, Kapitalisasi Pasar Perusahaan BUMN dan Anak Usaha di Bawah Danantara
Bank Emas Bisa Tambah PDB Hingga Rp245 Triliun, Ini Penjelasan Direktur Utama BRI
Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Bank Emas, Berpotensi Buka 1,8 Juta Lapangan Kerja Baru
Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, Himbara Cetak Kinerja Solid dengan Tata Kelola yang Baik

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:39 WIB

BRI Dukung Regulasi Baru DHE SDA, Optimalkan Devisa Ekspor dan Perkuat Stabilitas Ekonomi

Sabtu, 8 Maret 2025 - 13:42 WIB

Investor Global dan Pendiri Hedge Fund Bridgewater, Ray Dalio Berpengalaman Bangun SWF Temasek dan PIF

Minggu, 2 Maret 2025 - 10:51 WIB

BRI Berikan Fasilitas Kredit Kepada Indonesia Infrastructure Finance (IIF), Dukung Pembangunan Sektor Infrastruktur Tanah Air

Sabtu, 1 Maret 2025 - 12:08 WIB

Bank Emas Pegadaian Diluncurkan, Direktur Utama BRI Sebut Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Sabtu, 1 Maret 2025 - 08:26 WIB

Mencapai Rp1.700 Triliun, Kapitalisasi Pasar Perusahaan BUMN dan Anak Usaha di Bawah Danantara

Berita Terbaru