MEDIA EMITEN – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengakuisisi salah satu bank syariah sebelum akhir tahun ini. Hal itu menjadi bagian dari strategi pemisahan atau spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) milik perseroan.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon Napitupulu mengatakan, rencana tersebut masih dalam proses kesepakatan kontrak jual beli.
” Kami spin-off dulu, ada PT Bank, karena kami enggak mungkin ngejar buat PT baru, jadi kami akuisisi salah satu bank dan itu syariah,” ujar Nixon usai Akad KPR Massal di Tangerang, Banten, Selasa Agustus 2023.
Ia menjelaskan, saat ini BTN sedang nego harga dengan salah satu bank syariah yang akan diakuisisi. Diharap proses tersebut bisa rampung sebelum akhir tahun.
Baca Juga:
Mendorong UMKM Naik Kelas dan Go Global, Pemerintah Apresiasi Keberpihakan BRI
Sebanyak 3 Anggota Bursa Siap untuk Fasilitasi Transaksi Short Selling, Termasuk Mandiri Sekuritas
Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman
Setelah akuisisi selesai, kta dia, PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan masuk sebagai salah satu pemegang saham.
Menurut Nixon, skema spin-off memang harus dilakukan lebih terlebih dahulu sebelum bergabung dengan BSI sebab, ada risiko yang cukup besar dalam pengalihan aset.
Aturan mengenai spin-off tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12 tahun 2023 yang menyebutkan bahwa UUS bernilai aset 50% dari induknya atau memiliki jumlah aset minimal Rp50 triliun harus memisahkan diri.
Laba bersih BTN Syariah tumbuh positif pada semester I-2023. Laba bersih UUS BTN tercatat melonjak hampir mencapai sekitar 50% menjadi Rp281,21 miliar pada semester I-2023 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp190,90 miliar.
Baca Juga:
Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun
Tingkatkan Daya Saing Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia
Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada semester I-2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh sekitar 16% menjadi Rp33,90 triliun dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp29,24 triliun.
Sementara itu total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang semester I-2023 mencapai Rp34,93 triliun tumbuh 14,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,49 triliun.
Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 14,69% menjadi Rp46,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp40,35 triliun.