MEDIA EMITEN – Amazon mengumumkan rencana pemberhentian 18.000 karyawan, terbanyak sepanjang sejarah perusahaan e-commerce tersebut, sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi biaya.
Seperti dilansir CNBC International, Kamis 5 Januari 2023, Amazon tidak mengungkap secara detil karyawan dari negara mana yang akan diberhentikan, namun hanya menyebutkan bahwa karyawan dari negara Eropa termasuk karyawan yang akan diberhentikan. Amazon saat ini memperkerjakan 1,5 juta karyawan secara global.
Selain dari divisi sumber daya manusia, karyawan dari Amazon Fresh dan Go juga menjadi sasaran utama pemberhentian yang dilakukan.
“Kami tidak mudah untuk mengambil keputusan ini karena tahu pengaruhnya terhadap kehidupan keluarga mereka yang terdampak. Namun kondisi yang ada tidak memungkinkan untuk mengambil keputusan lain,” terang Andy Jassy, CEO Amazon, dalam memo yang dikirimkan kepada para staf.
Baca Juga:
Produktivitasnya Meningkat Berkat Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI, Ini Kisah Petani di Merauke
Pengguna Inovasi Digital Super Apps BRImo Tembus 38,61 Juta, Terbesar di Indonesia
Setelah pandemi COVID-19 mereda, penjualan Amazon mengalami penurunan tajam, apalagi kondisi resesi dihadapi berbagai negara di dunia. Penurunan pendapatan yang ditimbulkan membuat Amazon harus menekan biaya.
Perusahaan teknologi lainnya, seperti Meta Platforms Inc yang memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp serta Salesforce juga telah mengumumkan rencana pemberhentian karyawan dalam rangka efesiensi.