Warisan Jajan Nusantara Bangkitkan Ekonomi Desa, Klaster Kampung Klepon Binaan BRI di Sidoarjo, Jatim

- Pewarta

Minggu, 25 Agustus 2024 - 14:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Klepon Hj Nunuk, salah satu pengusaha klepon tersohor di Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo.  (Dok. BRI)

Klepon Hj Nunuk, salah satu pengusaha klepon tersohor di Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo. (Dok. BRI)

MEDIAEMITEN.COM – Sensasi manisnya lelehan gula aren bercampur aroma pandan di dalam mulut, menjadi ciri khas ketika mencicipi nikmatnya klepon.

Memiliki tekstur kenyal, kue mungil ini sudah lama menjadi bagian warisan jajanan Nusantara.

Bagi masyarakat Indonesia, tentu tidak asing dengan rasa kue klepon. Keberadaannya juga mudah ditemui.

Bahkan terdapat satu desa berjuluk ‘Kampung Klepon’ di Sidoarjo, Jawa Timur.

Bila sedang di Sidoarjo, sempatkan mampir ke Desa Bulang, Kecamatan Prambon.

Jajaran pengusaha klepon binaan BRI dengan mudah ditemukan di sepanjang jalan dengan harga relatif terjangkau.

Salah satu pengusaha klepon tersohor di Desa Bulang, yakni Klepon Hj Nunuk.

Usaha ini sudah dijalankan turun menurun sejak 1980.

Nugraeni Lantarati pemilik Klepon Hj Nunuk merupakan pionir penjual klepon Desa Bulang.

Sebagai generasi keempat, di tangannya resep warisan dan tradisi berjualan klepon dari sang nenek terus dilestarikan.

“Sajian kue klepon kami selalu disajikan dalam kondisi hangat, sehingga banyak pelanggan yang mencarinya karena dinilai memiliki rasa enak,” ujar Nugraeni.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sebagai Ketua Klaster Klepon Bulang, Hj Nunuk tidak kenal lelah melestarikan warisan kue klepon sebagai jajan Nusantara.

Apalagi sejak dulu, keluarga Hj Nunuk tidak ragu membagikan resep klepon kepada warga Desa Bulang.

Alhasil kini kurang lebih 70% warga Desa Bulang menjadi pengusaha klepon seperti keluarga Hj Nunuk.

Ramainya pengusaha klepon, semakin menguatkan identitas Desa Bulang sebagai ‘Kampung Klepon’.

Kelapa Dusun Bulang, Suyit, mengaku dengan mayoritas warganya menjalani bisnis sebagai pengusaha klepon, wilayahnya menjadi tujuan wisata kuliner bagi warga lokal dan pendatang yang ingin merasakan sensasi nikmatnya kue kenyal berwarna hijau itu.

Dengan semakin banyaknya pengunjung, Suyit merasakan betul warga Desa Bulang semakin bergairah menjalankan bisnis klepon.

Meski terlihat bersaing, sebenarnya para pedagang klepon Desa Bulang justru lebih sering berkolaborasi.

Seperti dirasakan Julaikah, pemilik usaha Klepon Anggun di Desa Bulang.

Meski berjarak sekitar 50 meter dari Klepon Hj Nunuk, kondisi ini justru menjadi peluang baik baginya.

Masuk sebagai klaster binaan BRI, Julaikah menceritakan sudah sejak 2013 mendirikan bisnis kue klepon.

Sejauh ini tantangan yang dirasakan bukan persaingan dengan para pedagang klepon sekitar.

Melainkan kenaikan harga bahan pembuatan klepon. Mulai dari kacang, gula hingga tepung.

“Selama 11 tahun ini, tantangannya itu kenaikan harga. Yang tadinya murah sekarang harganya melonjak cukup tinggi,” ujar Julaikah.

Jajanan kue klepon tentu menjadi unggulan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Bulang.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Kondisi ini semakin diperkuat dengan kehadiran BRI melalui program Klasterku Hidupku yang membantu mengembangkan usaha para pedagang.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Menjadi UMKM Unggul Melalui Klasterku Hidupku BRI.

Sinergi antara BRI dengan pedagang klepon Desa Bulang tidak hanya berkaitan dengan akses permodalan.

BRI bahkan terlibat langsung dalam pembinaan hingga berinteraksi langsung dengan Hj Nunuk bersama para pelaku UMKM Klepon yang tergabung dalam klaster binaan.

Dari situ, terlihat bahwa usaha klepon warga Desa Bulang memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang.

Ditambah kekompakan para anggota klaster klepon ini untuk terus memajukan usahanya.

Program Klasterku Hidupku dari BRI merupakan wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.

Melalui berbagai kegiatan pendampingan tersebut, pelaku UMKM diharapkan bisa mendapatkan kesempatan mengembangkan produknya.

Hj Nunuk mengakui kehadiran BRI melalui Klasterku Hidupku membuat anggota klaster klepon menjadi semakin terbantu.

Bantuan peralatan produksi klepon ditambah dengan pendampingan layanan dan produk BRI tentu membuat para pelaku UMKM klepon binaan BRI semakin bersemangat.

“Alhamdulillah, kami di Kampung Klepon sangat terbantu dan berterimakasih dengan kehadiran BRI. Dan sekarang kami semakin maju lagi,” ujarnya.

Berkat progam Klasterku Hidupku BRI, pelaku UMKM klepon Desa Bulang juga mendapat bantuan alat masak.

Melalui bantuan ini, sekaligus menjadi bukti nyata BRI berada di tengah masyarakat dalam membantu mengembangkan usaha di tengah masyarakat.

Di samping itu, BRI juga memberikan layanan literasi perbankan lewat digitalisasi dengan mengadirkan pembayaran digital melalui QRIS.

Para pelaku UMKM klepon binaan BRI juga mendaftarkan rekening melalui BRImo, agar lebih mempermudah dalam pembayarannya.

Pemberdayaan Klaster Usaha sendiri merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku.

BRI juga telah menyelenggarakan 2.184 pelatihan dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa program Klasterku Hidupku merupakan salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pemberdayaan.

“Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan.”

“BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pem berdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ungkap Supari.***

Berita Terkait

Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun
Tingkatkan Daya Saing Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia
Berkat Dukungan Pemberdayaan BRI, Usaha Sepatu Lokal Asal Malang Sukses Go Global Ekspor ke 8 Negara
Bukti Keberpihakan BRI dalam Mengembangkan UMKM Berdaya Saing Global, Pengusaha Muda Brilian 2024
Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Apresiasi Upaya Nyata Sinergi Holding Ultra Mikro BRI, 1,84 Juta Nasabah Naik Kelas
BRI Microfinance Outlook 2025: Dukung Inisiatif Pemberdayaan BRI, Chief Economist ADB Soroti Pentingnya Digitalisasi UMKM
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Resmi Ditutup,, Gaet Lebih 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Business Matching USD90,6 Juta
Peraih Nobel Ekonomi Paul Romer sebut UMKM Butuh Ekosistem Kuat, Sejalan Dengan Inisiatif BRI

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:45 WIB

Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun

Selasa, 11 Februari 2025 - 12:44 WIB

Tingkatkan Daya Saing Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia

Jumat, 7 Februari 2025 - 13:03 WIB

Bukti Keberpihakan BRI dalam Mengembangkan UMKM Berdaya Saing Global, Pengusaha Muda Brilian 2024

Rabu, 5 Februari 2025 - 16:28 WIB

Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Apresiasi Upaya Nyata Sinergi Holding Ultra Mikro BRI, 1,84 Juta Nasabah Naik Kelas

Senin, 3 Februari 2025 - 19:02 WIB

BRI Microfinance Outlook 2025: Dukung Inisiatif Pemberdayaan BRI, Chief Economist ADB Soroti Pentingnya Digitalisasi UMKM

Berita Terbaru